Kepala Badan Bimas Ketahanan Pangan NTT Petrus Langoday, yang dihubungi Senin (9/6), mengatakan bahwa sebelumnya ancaman krisis pangan hanya terjadi di 102 desa, yang tersebar di Kabupaten Lembata, Rote Ndao dan Alor. "Dalam pekan ini, data tingkat risiko rawan pangan meningkat. Penambahan wilayah yang terancam krisis pangan terjadi di Kabupaten Ngada sebanyak 6 desa dan Sumba Barat Daya sebanyak 29 desa," kata Langoday. Jumlah warga terdampak mencapai 6 ribu jiwa. Menurut di, berdasarkan pengamatan petugas Dinas Pertanian beberapa kabupaten tersebut, ancaman krisis pangan ini lebih banyak disebabkan rendahnya curah hujan pada saat musim tanam. Dia berharap masyarakat tidak mengandalkan padi sebagai sumber pangan utama karena masih ada berbagai jenis makanan local pengganti beras yang tersedia dilingkungan masyarakat. "Masih ada ketela pohon atau ketela rambat dan kacang-kacangan. Tiga jenis termasuk jenis tanaman tahan pada musim kemarau," katanya. |
09 June 2008
Krisis Pangan Ancam 137 Desa di NTT
Diunggah oleh The Institute for Ecosoc Rights di Monday, June 09, 2008