TEMPO Interaktif, Jakarta:Bencana banjir akibat air pasang dinilai Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) akibat kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang tidak berpihak pada lingkungan. Banjir air pasang yang terjadi awal Juni ini, harusnya sudah bisa diprediksi sejak 20 hingga 30 tahun lalu.
Direktur Eksekutif Walhi Jakarta, Selamet Daroyni, mengatakan pembangunan pemukiman mewah di pesisir utara Jakarta di wilayah yang sebelumnya hutan mangrove adalah salah satu penyebab. "Contohnya perumahan mewah di Kapuk Angke yang dibangun di atas 831 hektar hutan mangrove," ujar Selamet saat dihubungi Tempo, kemarin sore. Beberapa pembangunan lain, kata Selamet, juga memperparah banjir.
Bayu Galih