-->

Headlines

The Ecosoc News Monitor

23 July 2008

1.026 Balita di Ngawi Kekurangan Gizi

Selasa, 22 Juli 2008 - 19:07 wib
NGAWI - Kasus anak bawah lima tahun (balita) yang menderita kekurangan gizi di Ngawi, Jawa Timur, saat ini masih cukup memprihatinkan.

Dari data yang diungkap pihak Dinkes Ngawi menyebutkan, hingga saat ini sebanyak 255 balita mengalami gizi buruk dan 771 balita mengalami kekurangan gizi. Balita kekurangan gizi ini sebagian besar berasal dari keluarga tidak mampu yang tinggal di pelosok pedesaan di Ngawi.

Menurut Kasi Peningkatan Gizi Dinkes Ngawi, Hadi Murdiyanto, mengatakan, balita yang mengalami gizi buruk atau kekurangan gizi akan berdampak buruk pada pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental. Jika tidak ditangani dengan baik maka balita yang mengalami gizi buruk akan sulit tumbuh dan berkembang secara normal.

Menurut dia, kasus balita gizi buruk atau kekurangan gizi disebabkan oleh banyak faktor. Salah satu di antaranya adalah faktor tingkat kecukupan pangan dari keluarga, tingkat pengetahuan pola asuh, asupan gizi yang kurang, dan faktor kemiskinan.

"Kemiskinan menjadi faktor dominan terjadinya kasus gizi buruk di Ngawi," ujar Hadi, Selasa (22/7/2008).

Untuk menangani kasus gizi buruk, pihak Dinkes Ngawi melalui layanan Posyandu terus memantau perkembangan dan kondisi balita. Selain itu juga memberikan bantuan makanan tambahan berupa susu kepada balita kurang gizi tersebut.

"Sejauh ini belum ada balita gizi buruk yang mengalami kondisi kritis sehingga dirawat di rumah sakit. Meski begitu, kita terus memantau perkembangan balita yang kekurangan gizi ini," ujarnya.(Muhammad Roqib/Sindo/hri)