Berat Badan Kurang karena Penyakit Paru-paru Kamis, 6 Maret 2008 | 16:27 WIB
Kebumen, Kompas - Kasus gizi buruk anak bawah lima tahun pada tahun 2008 bakal meningkat lagi. Prediksi berdasarkan pertimbangan timbulnya gizi buruk kambuhan pada sejumlah balita yang tahun 2007 mengidap persoalan serupa. Selain itu, bantuan bahan makanan untuk mereka sempat terputus pada Desember 2007.
Demikian penjelasan Kepala Bidang Pembinaan Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Banyumas Puji Astutik, Rabu (5/3), di Banyumas. Tahun 2007, kata Puji, ada 35 anak balita di wilayah Banyumas yang terkena gizi buruk. Tahun 2008 belum ada masukan data mengenai jumlah gizi buruk.
"Namun, besar kemungkinan jumlahnya akan bertambah karena ada penderita kambuhan. Pasalnya, Desember lalu bantuan makanan tambahan untuk balita terputus karena mengikuti anggaran APBD," ujar Puji.
Untuk mengurangi potensi peningkatan gizi buruk, Pemerintah Kabupaten Banyumas menganggarkan dana Rp 196 juta dari APBD 2008. Fokus dana tersebut untuk makanan tambahan bagi balita, lanjut usia, dan ibu hamil. Namun, jumlah tersebut masih kurang. Pemkab Banyumas berharap pemerintah provinsi segera mengucurkan bantuan untuk mengurangi potensi gizi buruk.
Di Kabupaten Kebumen, dua balita yang diduga gizi buruk, Ahmad Hasan Basri (1,5 tahun) dan Halimatus Sa'diyah (1 tahun) dibawa ke rumah sakit, Selasa (4/3).
Berat badan kedua balita dari daerah Bonorowo dan Aliyan tersebut di bawah normal, masing-masing 7,5 kilogram dan lima kilogram. Padahal, berat normal untuk balita seusia mereka sembilan dan 10 kilogram.
Kepala Bidang Kesehatan Keluarga dan Gizi, Dinas Kesehatan Kebumen Sukarni Mulyoprawiro bersikeras kasus Hasan dan Halimatus bukanlah balita penderita gizi buruk. Berat badan mereka di bawah normal karena mengidap penyakit tuberkulosis (TBC) dan infeksi paru- paru.
"Kalau menderita infeksi atau penyakit pada saluran pernapasan pasti akan memengaruhi berat badan. Berat mereka pasti kurang, di bawah berat seharusnya. Jelas keduanya bukan penderita gizi buruk," paparnya.
Ahmad dan Halimatus adalah balita dari keluarga kurang mampu. Orangtua Halimatus sudah memiliki kartu tanda miskin, tetapi orangtua Ahmad belum punya kartu tersebut. (HAN/MDN)
http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/03/06/16271340/gizi.buruk.di.banyumas.meningkat. |
10 July 2008
Gizi Buruk di Banyumas Meningkat
Diunggah oleh The Institute for Ecosoc Rights di Thursday, July 10, 2008