-->

Headlines

The Ecosoc News Monitor

09 July 2008

Praktik Perbudakan Syaikha Emirat di Brussel Hebohkan Belgia

Rabu, 02/07/2008 22:17 WIB

Bisa bermewahan menyewa seluruh kamar lantai teratas Conrad Hotel (termahal di Brussel, red), tapi memperlakukan para pembantunya seperti budak. Gaya hidup syaikha Emirat Arab ini dihentikan polisi Brussel.

Polisi dengan mengerahkan banyak personel masuk ke Conrad Hotel dan menyelamatkan para pembantu yang menjadi budak moderen itu, Selasa (1/7/2008).

Para pembantu yang berjumlah 17 orang tersebut harus bekerja rata-rata 17 jam sehari. Mereka harus begadang atau tidur di koridor hotel kalau-kalau sang syaikha dan empat puterinya sewaktu-waktu memerlukan mereka.

Salah satu dari puteri syaikha itu selalu menuntut kopi panas dan memerintahkan pembantunya mengikuti dia. Para pembantu itu tidak boleh keluar hotel. Untuk keluar diam-diam atau kabur tidak mungkin, sebab janda seorang syaikh dari Uni Emirat Arab itu membawa bodyguard sendiri.

Tapi akhirnya tiga pembantu berhasil melarikan diri. Satu pembantu lainnya yang juga kabur langsung melapor ke polisi Brussel. Laporan pembantu ini diperkuat satu dari tiga pembantu yang telah kabur tadi dan berhasil ditampung di Zaventem, beberapa kilometer dari Brussel.

Laporan para pembantu mengenai praktik tidak manusiawi itu menghebohkan Belgia, bahkan sampai menghiasi headline media massa di Belanda edisi hari ini, (2/7/2008). Apalagi untuk kerja tak kenal batas ala budak itu mereka hanya digaji setara EUR170 per bulan.

Dari para pembantu yang kabur itu terungkap bahwa ketujuhbelas pembantu berasal dari delapan negara berbeda. Setelah resmi diterima bekerja di keluarga syaikha tersebut paspor mereka langsung ditahan sang majikan. Mulailah kehidupan mereka layaknya budak.

Conrad Hotel adalah hotel paling mewah dan mahal di Brussel, tempat para pemimpin dunia, diplomat dan bintang showbiz biasa menggelar acara. Keluarga syaikha Emirat menyewa seluruh lantai atas selama 12 bulan untuk menetap selama menjalani pengobatan di ibukota Belgia dan Uni Eropa itu.

Meskipun tertangkap basah melakukan delik pemerasan dan perdagangan manusia, namun keluarga syaikha itu tidak bisa diproses hukum Belgia, karena mereka dikategorikan darah biru. Pihak Uni Emirat Arab melakukan protes atas kelancangan polisi Brussel menggerebek keluarga syaikha tersebut.(es/es)

 

http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2008/bulan/07/tgl/02/time/221747/idnews/966166/idkanal/10