INDRAMAYU, (PRLM).-Sri Wahyuningsih (20), tenaga kerja wanita (TKW) warga RT 04 RW 02 Desa/Kec Balongan, Kabupaten Indramayu meminta dipulangkan dari tempatnya bekerja di Singapura. Ia mengaku tidak diperlakukan secara manusiawi di tempatnya bekerja sebagai pembantu rumah tangga di rumah keluarga asal India dan bahkan tidak digaji kendati sudah lebih dari 6 bulan bekerja.
Derita Sri Wahyuningsih sebagai buruh migran di rantau orang dan keinginannya untuk pulang diungkapkan ibu dan bibinya, Ny Enah (47) dan Jurni (27) kepada "PR", Jumat (11/7) di Desa Balongan. "Karena diperlakukan tidak manusiawi dan tidak digaji, Cici (panggilan Sri Wahyuningsih) sangat menderita. Makanya ia ingin bisa segera dipulangkan," kata Ny Enah.
Menurut Ny Enah, Sri Wahyuningsih yang merupakan anak keenam dari tujuh bersaudara berangkat ke Singapura pada 20 Desember 2007 melalui PT Panca Asia Tunggal yang beralamat di Bekasi Timur. Gadis tamatan SMA itu nekad menjadi buruh migran karena ingin memperbaiki nasib dan karena dalam tawarannya bekerja sebagai baby sister. (A-96/A-50)***