RITA AYUNINGTYASUntung,pedagang nasi di Pasar Petamburan Jakarta, ditemani sendok
Selasa, 19 Agustus 2008 | 09:51 WIB
JAKARTA, SELASA - Kebakaran
di Pasar Petamburan Jakarta yang terjadi pagi ini, diiiringi isu tak
sedap. Sebagian pedagang menduga kebakaran ini merupakan tindak lanjut
dari isu penggusuran.
Menurut mereka, pasar yang juga berfungsi
sebagai hunian itu akan digusur guna pelebaran jalan dan pembuatan
taman kota. "Kemarin-kemarin sudah dapat kabar kalau mau digusur. Tapi
saya enggak mau. Saya minta tanah diganti tanah. Ini memang bukan tanah
milik saya, tapi saya sudah lama di sini. Masak sih enggak ada
toleransi," ujar pedagang sayuran Tasiyem saat menunggui dagangannya
yang sebagian sudah berwarna hitam di depan lokasi kebakaran, Selasa
(19/8).
Pedagang nasi di Pasar Petamburan, Untung, merasa janggal
dengan kebakaran yang menyambar seluruh kios dan rumah dengan cepatnya.
Namun, dia pasrah karena tak cukup bukti untuk menuding sejumlah pihak.
"Isu penggusuran memang ada. Tapi saya kan tidak tahu pasti, kebakaran
ini memang dari listrik atau orang lain," tukasnya.
Menurut dia,
tempat ini telah mengalami empat kali kebakaran. Tapi dua di antaranya,
tidak sampai meratakan bangunan dengan tanah. Kebakaran pertama terjadi
pada Agustus 2000. Kebakaran ini juga menghancurkan pasar tersebut.
Musibah kedua terjadi pada 2007 lalu, tapi berhasil dipadamkan. Pada
Februari 2008, si jago merah kembali menyambangi pasar ini karena
konseleting listrik. "Tapi hanya satu kios yang habis terbakar. Yang
terakhir, ya sekarang ini. Bisa sampai habis begini," ujarnya sambil
menggelengkan kepala dan melihat puing-puing kiosnya.
Pedagang
makanan riangan, Euis, menyesalkan penundaan kepindahannya. Sejak isu
penggusuran santer terdengar, dia telah membeli sebuah tempat untuk
berjualan. Namun, dia menunda niatnya untuk pindah ke tempat baru
karena menunggu Lebaran tiba. Nanggung, itulah alasannya. "Ada (rencana
pindah), kepikiran jadinya. Kalaupun ada yang bikin (terbakar), saya
pasrah, ikhlas. Saya anggap musibah. Terjadinya tidak disangka-sangka.
Padahal Februari lalu saya baru kena kebakaran. Empat bulan baru
beres," tuturnya lirih.
BOB,DS
http://www.kompas.com/read/xml/2008/08/19/09513085/kebakaran.petamburan.dan.isu.penggusuran
JAKARTA, SELASA - Kebakaran
di Pasar Petamburan Jakarta yang terjadi pagi ini, diiiringi isu tak
sedap. Sebagian pedagang menduga kebakaran ini merupakan tindak lanjut
dari isu penggusuran.
Menurut mereka, pasar yang juga berfungsi
sebagai hunian itu akan digusur guna pelebaran jalan dan pembuatan
taman kota. "Kemarin-kemarin sudah dapat kabar kalau mau digusur. Tapi
saya enggak mau. Saya minta tanah diganti tanah. Ini memang bukan tanah
milik saya, tapi saya sudah lama di sini. Masak sih enggak ada
toleransi," ujar pedagang sayuran Tasiyem saat menunggui dagangannya
yang sebagian sudah berwarna hitam di depan lokasi kebakaran, Selasa
(19/8).
Pedagang nasi di Pasar Petamburan, Untung, merasa janggal
dengan kebakaran yang menyambar seluruh kios dan rumah dengan cepatnya.
Namun, dia pasrah karena tak cukup bukti untuk menuding sejumlah pihak.
"Isu penggusuran memang ada. Tapi saya kan tidak tahu pasti, kebakaran
ini memang dari listrik atau orang lain," tukasnya.
Menurut dia,
tempat ini telah mengalami empat kali kebakaran. Tapi dua di antaranya,
tidak sampai meratakan bangunan dengan tanah. Kebakaran pertama terjadi
pada Agustus 2000. Kebakaran ini juga menghancurkan pasar tersebut.
Musibah kedua terjadi pada 2007 lalu, tapi berhasil dipadamkan. Pada
Februari 2008, si jago merah kembali menyambangi pasar ini karena
konseleting listrik. "Tapi hanya satu kios yang habis terbakar. Yang
terakhir, ya sekarang ini. Bisa sampai habis begini," ujarnya sambil
menggelengkan kepala dan melihat puing-puing kiosnya.
Pedagang
makanan riangan, Euis, menyesalkan penundaan kepindahannya. Sejak isu
penggusuran santer terdengar, dia telah membeli sebuah tempat untuk
berjualan. Namun, dia menunda niatnya untuk pindah ke tempat baru
karena menunggu Lebaran tiba. Nanggung, itulah alasannya. "Ada (rencana
pindah), kepikiran jadinya. Kalaupun ada yang bikin (terbakar), saya
pasrah, ikhlas. Saya anggap musibah. Terjadinya tidak disangka-sangka.
Padahal Februari lalu saya baru kena kebakaran. Empat bulan baru
beres," tuturnya lirih.
BOB,DS
http://www.kompas.com/read/xml/2008/08/19/09513085/kebakaran.petamburan.dan.isu.penggusuran