Kuala Lumpur - Pemerintah Malaysia akan memberikan pelatihan kepada kaum wanita negara itu untuk menjadi pembantu rumah tangga. Program pemerintah ini dimaksudkan untuk mengurangi ketergantungan negeri jiran itu pada tenaga kerja asing.
Dalam pelatihan itu akan diberikan instruksi dalam mengatur rumah dan mengasuh anak-anak serta orang lanjut usia. Program akan ditujukan untuk kaum wanita Malaysia berusia 18 tahun ke atas.
Demikian disampaikan Menteri Kewanitaan dan Pembangunan Komunitas Malaysia Ng Yen Yen seperti dilansir kantor berita resmi Malaysia Bernama, Kamis (7/8/2008).
"Mereka akan disebut pengatur rumah. Saya tidak akan menggunakan kata 'pembantu' karena saya pikir ada banyak hal negatif pada kata itu," kata Menteri Kewanitaan dan Pembangunan Komunitas Ng Yen Yen.
Ng menuturkan, tidak akan ada batasan gaji namun para pengatur rumah Malaysia bisa digaji hingga 2 ribu ringgit per bulan atau empat kali lipat gaji yang diberikan majikan Malaysia kepada para pembantu asal Indonesia.
Hanya sedikit wanita Malaysia yang bersedia bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Mereka yang punya sedikit keahlian formal umumnya lebih menyukai bekerja di toko dan pabrik.
Akibatnya, warga Malaysia mempekerjakan hampir 320 ribu pembantu dari negara-negara tetangga, sebagian besar dari Indonesia, Filipina, Kamboja dan Sri Lanka. Besarnya tenaga kerja asing itu berupaya dikurangi oleh pemerintah Malaysia.
Rita Uli Hutapea - detikcom