08/08/2008 12:47 Kolera
Liputan6.com, Dogiyai: Tokoh masyarakat Lembah Kamuu, Kabupaten Dogiyai, Papua, menyebutkan, sejak April hingga Juli tahun ini, sekitar 200 orang tewas akibat wabah kolera yang melanda daerah mereka. Sejauh ini, Pemerintah Provinsi Papua telah melokalisir Lembah Kamuu, tempat wabah terjadi, agar tak meluas ke daerah lain.
Tim kesehatan kabupaten juga telah diturunkan, tapi upaya yang dilakukan belum maksimal. "Sampai hari ini, orang mati terus walaupun dinas kesehatan turun," kata dokter Benny Giay, tokoh masyarakat Dogiyai. "Menurut kami, pihak gereja, seharusnya didirikan posko atau buat pernyataan bahwa ini kejadian luar biasa." Kolera adalah penyakit pencernaan yang disebabkan konsumsi air minum atau makanan yang tercemar.
Sekedar informasi, Kabupaten Dogiyai adalah daerah pemekaran baru di antara Kabupaten Painai dan Nabire. Kurang tanggapnya pemerintah di Papua juga pernah terjadi dalam kasus kelaparan di Yahukimo pada 2005 lalu [baca: Menjauhkan Yahukimo dari Kelaparan].(BOG/Tim Liputan 6 SCTV)
Liputan6.com, Dogiyai: Tokoh masyarakat Lembah Kamuu, Kabupaten Dogiyai, Papua, menyebutkan, sejak April hingga Juli tahun ini, sekitar 200 orang tewas akibat wabah kolera yang melanda daerah mereka. Sejauh ini, Pemerintah Provinsi Papua telah melokalisir Lembah Kamuu, tempat wabah terjadi, agar tak meluas ke daerah lain.
Tim kesehatan kabupaten juga telah diturunkan, tapi upaya yang dilakukan belum maksimal. "Sampai hari ini, orang mati terus walaupun dinas kesehatan turun," kata dokter Benny Giay, tokoh masyarakat Dogiyai. "Menurut kami, pihak gereja, seharusnya didirikan posko atau buat pernyataan bahwa ini kejadian luar biasa." Kolera adalah penyakit pencernaan yang disebabkan konsumsi air minum atau makanan yang tercemar.
Sekedar informasi, Kabupaten Dogiyai adalah daerah pemekaran baru di antara Kabupaten Painai dan Nabire. Kurang tanggapnya pemerintah di Papua juga pernah terjadi dalam kasus kelaparan di Yahukimo pada 2005 lalu [baca: Menjauhkan Yahukimo dari Kelaparan].(BOG/Tim Liputan 6 SCTV)