21/09/2008
Dubes RI untuk Malaysia Terima Banyak Keluhan TKW
Kuala Lumpur, CyberNews. Dubes RI untuk Malaysia Dai Bachtiar menerima banyak keluhan mulai dari gaji yang tidak sesuai, kartu pekerja hingga uang lembur ketika menemui dan dialog dengan sekitar 450 TKW yang bekerja di pabrik Sony, Nilai, Negeri Sembilan, Minggu (21/9).
"Kami dijanjikan gaji pokok 900 ringgit per bulan ketika di Jakarta. Kenyataannya gaji pokok kami hanya 500 ringgit," kata Devi, salah seorang TKW, asal Malang, yang bekerja di pabrik elektronik Sony sekitar satu tahun lebih. Keluhan lainnya diungkapkan Uun asal Jawa Barat mengenai kartu pekerja.
"Kami sudah menerima kartu pekerja sebagai pengganti paspor untuk jalan-jalan keluar pabrik. Jadi tidak perlu bawa paspor kemana-mena. Tapi ketika keluar jalan-jalan diperiksa polisi atau Rela ditanyakannya malah paspor. Mereka tidak mengakui kartu pekerja. Lalu buat apa kartu pekerja yang dikeluarkan imigrasi Malaysia," kata Uun, yang sudah dua tahun bekerja.
Lain orang lain keluhan. Santi asal Denpasar mengeluhkan mengenai lembur. "Kami sudah ditetapkan hari minggu libur tapi tiba-tiba ketika akan menikmati libur disuruh kerja atau masuk oleh manajemen karena banyak order. Lagi pula uang lembur tidak jelas," ungkap Santi.
Mendengar keluhan itu, Dubes Dai menyatakan gembira menerima masukan mengenai kondisi kerja TKW. Ia kemudian meminta Atase Tenaga Kerja Teguh H Cahyono untuk memberikan tanggapan. Kepada para TKW, Teguh mengatakan, akan segera mengadakan pertemuan antara para pimpinan perusahaan outsourcing dengan Sony untuk mendengarkan jawaban mereka.
Sekitar 2.000, sebagian besar ialah TKW, yang bekerja di Sony merupakan pekerja perusahaan outsourcing. Sebanyak 450 TKW yang hadir itu merupakan pekerja Authentic Design Sdn Bhd, Rizhaphora Sdn Bhd, dan Legenda Inti Sari.
Dubes Dai Bachtiar menemui dan berdialog dengan para TKW tersebut untuk mengetahui kondisi kerja mereka sekaligus melakukan sosialisasi mengenai Pemilu. "Jika kalian ada masalah jangan sungkan atau ragu untuk datang ke KBRI. Itu adalah rumah kalian juga," katanya. Para staf KBRI kemudian membagi-bagikan buku kecil yang berisi nomor HP para pejabat KBRI dan prosedur pengaduan.
(Ant /CN05)
http://www.suaramerdeka.com/beta1/index.php?fuseaction=news.detailNews&id_news=14310