Kamis, 18/09/2008
Kisah TKW di Malaysia: Tinggal di Kondominium Nan Nyaman
Ramdhan Muhaimin - detikNews
Selangor - Kondisi TKW Indonesia di Malaysia seringkali diceritakan buruk. Padahal tidak semua TKW begitu adanya. Di antara mereka, bahkan ada yang hidup sejahtera.
Contohnya saja seperti nasib baik yang dialami sekitar 1.300 TKW yang bekerja di PT Epson Toyocom Malaysia. Bukan saja jaminan fasilitas lengkap yang mereka dapatkan. Bahkan mereka pun tinggal di apartemen sekelas kondominium.Waw...!
Total pekerja di perusahaan elektronik asal Jepang itu berjumlah 3.200 orang. Kebanyakan mereka adalah pekerja asing. Hanya sedikit pekerja asli Malaysia. Dari jumlah tersebut, 1.388 pekerja berasal dari Indonesia.
"Pekerja Indonesia di sini paling banyak dibanding yang lain. Bahkan dari Melayu sekalipun. Mereka giat, dan kami senang dengan pekerja dari Indonesia. Orang Melayu jarang yang mau bekerja seperti mereka," ujar Manager HRD PT Epson Toyocom, Abu Bakar di sela-sela buka puasa bersama KBRI bersama 500 TKW di Sri Petaling,Selangor, Malaysia, Rabu (17/9/2008).
Abu mengatakan, seluruh pekerja asal Indonesia tersebut tinggal di dua kondominium dengan fasilitas yang cukup lengkap, seperti fitness center, swimming pool, parking lot, dan lain-lain. Kedua kondominium itu adalah Kondominium Avenue Court dan Kondominium Sunway Legoon.
Selain kondominium, Abu mengatakan, para pekerja pun disediakan pelayanan klinik gratis, transportasi antar jemput, dan kenaikan bonus gaji tiap tahun berdasarkan prestasi.
Meski demikian, Abu mengungkapkan, kondominium tersebut tidak gratis ditinggali oleh para pekerja. Para TKW tersebut tetap dikenakan biaya sewa RM 45 per orang per bulan untuk setiap unitnya. Setiap unit ditinggali 10-13 orang. Setiap kondominium terdiri lebih dari 50 unit.
Salah seorang TKW asal Solo, Tini (23) mengungkapkan, dirinya mampu mengirim uang kepada keluarganya di Indonesia sebesar 1,5-2 juta per bulan hasil dari bekerja di perusahaan tersebut. Tini mengaku mendapat gaji minimum sebesar RM 800 atau Rp 2,4 juta per bulan.
"Tapi kalau kami kerja overtime 12 jam dengan prestasi yang bagus, kami bisa mendapatkan RM 1.200-1.300 per bulan," ungkapnya yang mengaku sudah bekerja selama 3,5 tahun.
Seorang TKW lainnya, Wati (23) bahkan juga mengatakan, penghasilan yang diterimanya untuk bulan ini karena menyambut hari raya Idul Fitri bisa mencapai RM 1.500 atau Rp 4,5 juta.
"Kalau prestasi kami bagus, biasanya ada promote dari perusahaan. Dan Alhamdulillah, kecelakaan kerja yang serius selama bekerja disini juga belum pernah. Ada klinik gratis di sini," cetus gadis asal Banjarnegara tersebut.
Dengan gaji sebesar itu, tentu saja biaya sewa tempat tinggal yang hanya RM 45 per orang tidak terlalu memberatkan. Apalagi biaya sebesar itu sudah mencakup biaya air dan listrik.
Tini dan Wati hanya dua orang dari TKW-TKW Indonesia yang sedikit lebih beruntung dibanding lainnya yang seringkali terjebak berbagai persoalan hukum dan keimigrasian di negeri jiran itu.Jumlah TKI di Malaysia mencapai 1,2 jut orang. Dari jumlah itu, berdasarkan data dari KBRI sekitar 400-500 ribu di antaranya adalah ilegal.
Meski bekerja dengan fasilitas yang baik, keduanya tetap mengaku sangat merindukan kampung halaman mereka di Indonesia. "Saya tidak mau lama-lama di sini. Kalau sudah cukup uangnya, saya juga akan balik kampung lagi," pungkasnya sambil tersenyum.(rmd/djo)
http://www.detiknews.com/read/2008/09/18/115135/1008362/10/tinggal-di-kondominium-nan-nyaman
Kisah TKW di Malaysia: Tinggal di Kondominium Nan Nyaman
Ramdhan Muhaimin - detikNews
Selangor - Kondisi TKW Indonesia di Malaysia seringkali diceritakan buruk. Padahal tidak semua TKW begitu adanya. Di antara mereka, bahkan ada yang hidup sejahtera.
Contohnya saja seperti nasib baik yang dialami sekitar 1.300 TKW yang bekerja di PT Epson Toyocom Malaysia. Bukan saja jaminan fasilitas lengkap yang mereka dapatkan. Bahkan mereka pun tinggal di apartemen sekelas kondominium.Waw...!
Total pekerja di perusahaan elektronik asal Jepang itu berjumlah 3.200 orang. Kebanyakan mereka adalah pekerja asing. Hanya sedikit pekerja asli Malaysia. Dari jumlah tersebut, 1.388 pekerja berasal dari Indonesia.
"Pekerja Indonesia di sini paling banyak dibanding yang lain. Bahkan dari Melayu sekalipun. Mereka giat, dan kami senang dengan pekerja dari Indonesia. Orang Melayu jarang yang mau bekerja seperti mereka," ujar Manager HRD PT Epson Toyocom, Abu Bakar di sela-sela buka puasa bersama KBRI bersama 500 TKW di Sri Petaling,Selangor, Malaysia, Rabu (17/9/2008).
Abu mengatakan, seluruh pekerja asal Indonesia tersebut tinggal di dua kondominium dengan fasilitas yang cukup lengkap, seperti fitness center, swimming pool, parking lot, dan lain-lain. Kedua kondominium itu adalah Kondominium Avenue Court dan Kondominium Sunway Legoon.
Selain kondominium, Abu mengatakan, para pekerja pun disediakan pelayanan klinik gratis, transportasi antar jemput, dan kenaikan bonus gaji tiap tahun berdasarkan prestasi.
Meski demikian, Abu mengungkapkan, kondominium tersebut tidak gratis ditinggali oleh para pekerja. Para TKW tersebut tetap dikenakan biaya sewa RM 45 per orang per bulan untuk setiap unitnya. Setiap unit ditinggali 10-13 orang. Setiap kondominium terdiri lebih dari 50 unit.
Salah seorang TKW asal Solo, Tini (23) mengungkapkan, dirinya mampu mengirim uang kepada keluarganya di Indonesia sebesar 1,5-2 juta per bulan hasil dari bekerja di perusahaan tersebut. Tini mengaku mendapat gaji minimum sebesar RM 800 atau Rp 2,4 juta per bulan.
"Tapi kalau kami kerja overtime 12 jam dengan prestasi yang bagus, kami bisa mendapatkan RM 1.200-1.300 per bulan," ungkapnya yang mengaku sudah bekerja selama 3,5 tahun.
Seorang TKW lainnya, Wati (23) bahkan juga mengatakan, penghasilan yang diterimanya untuk bulan ini karena menyambut hari raya Idul Fitri bisa mencapai RM 1.500 atau Rp 4,5 juta.
"Kalau prestasi kami bagus, biasanya ada promote dari perusahaan. Dan Alhamdulillah, kecelakaan kerja yang serius selama bekerja disini juga belum pernah. Ada klinik gratis di sini," cetus gadis asal Banjarnegara tersebut.
Dengan gaji sebesar itu, tentu saja biaya sewa tempat tinggal yang hanya RM 45 per orang tidak terlalu memberatkan. Apalagi biaya sebesar itu sudah mencakup biaya air dan listrik.
Tini dan Wati hanya dua orang dari TKW-TKW Indonesia yang sedikit lebih beruntung dibanding lainnya yang seringkali terjebak berbagai persoalan hukum dan keimigrasian di negeri jiran itu.Jumlah TKI di Malaysia mencapai 1,2 jut orang. Dari jumlah itu, berdasarkan data dari KBRI sekitar 400-500 ribu di antaranya adalah ilegal.
Meski bekerja dengan fasilitas yang baik, keduanya tetap mengaku sangat merindukan kampung halaman mereka di Indonesia. "Saya tidak mau lama-lama di sini. Kalau sudah cukup uangnya, saya juga akan balik kampung lagi," pungkasnya sambil tersenyum.(rmd/djo)
http://www.detiknews.com/read/2008/09/18/115135/1008362/10/tinggal-di-kondominium-nan-nyaman