18/09/08
Pandeglang (ANTARA News) - Penderita gizi buruk di Kabupaten Pandeglang, mewabah menyusul ditemukan kasus baru ribuan anak usia bawah lima tahun atau Balita tahun 2008.
"Diperkirakan temuan kasus gizi buruk meningkat dibandingkan tahun lalu," kata Dida Aryadita Petugas Kesehatan dan Keluarga (Kesga) Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang, Kamis.
Dida mengatakan, berdasarkan hasil pemantauan status gizi (PSG) Agustus 2008 lalu sementara ditemukan kasus baru sebanyak 1.300 balita.
Jumlah itu, kata dia, semua puskesmas di Kabupaten Pandeglang belum melaporkan data temuan baru kasus gizi buruk.
"Sampai saat ini kami belum menerima laporan dari empat puskesmas," katanya.
Menurut dia, keempat puskesmas yang belum melaporkan itu kemungkinan jumlah kasus gizi buruk paling banyak. Selain lokasi sangat berjauhan dengan pusat kabupaten juga terbanyak penduduk warga miskin.
"Saya kira temuan kasus gizi buruk tahun ini meningkat sekitar 40 persen dari hasil PSG tahun 2007 lalu," kata dia.
Dia menyatakan, penyebab tingginya penderita gizi buruk di Pandeglang karena himpitan kemiskinan sehingga orangtua tak mampu memberikan asupan gizi.
Selain itu, rendahnya tingkat pendidikan masyarakat terhadap kesehatan yang mengakibatkan ketidaktahuan pola makan yang baik.
Selanjutnya, penyakit bawaan anak seperti Tb, paru-paru, kelainan jantung dan HIV/AIDS.
Oleh karena itu, pihaknya berharap pemerintah lebih dioptimalkan program pemberdayaan ekonomi pedesaan.
Sebab, sebagian besar warga Pandeglang tinggal di pedesaan.
Sementara itu, dua balita penderita gizi buruk warga Kecamatan Cipeucang dan Labuan, saat ini menjalani pengobatan serius Rumah Sakit Berkah Padeglang karena kondisinya terus memburuk.
"Pasien itu sudah dua hari belum sadarkan diri karena dirujuk ke sini kondisi kesehatannya sangat parah," kata Yanti petugas rumah sakit itu.(*)
http://www.antara.co.id/arc/2008/9/18/penderita-gizi-buruk-mewabah/