Bagi para tenaga kerja Indonesia, perasaan bahagia dan bangga serta rindu kepada keluarga dan negara Indonesia akan segera terobati setibanya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang.
Namun, ada yang selalu membuat sedih, yaitu pelayanan petugas yang katanya disediakan untuk memberikan kemudahan, keamanan, dan pelayanan kepada TKI untuk bisa sampai dengan selamat dan aman sampai tempat tujuan. Kenyataan yang terjadi di lapangan, para petugas tersebut terkesan memaksa dan tidak ramah, tidak ada senyuman atau ucapan selamat datang.
Kejadian yang tidak menyenangkan itu terjadi pada 5 Agustus 2008 saat saya tiba di bandara pada pukul 11.00-12.00 dari perjalanan Miami-Los Angeles-Hongkong- Jakarta. Setahun dua kali saya pulang ke Indonesia. Setelah semua urusan selesai, saya dengan membawa koper berjalan menuju pintu keluar.
Sebelum saya sampai untuk melewati sinar-X, datang seorang petugas Is yang tanpa sopan atau ramah, apalagi senyum, menanyakan paspor saya. Nadanya seperti preman yang meminta sesuatu. Saya benar-benar terkejut. Dan yang lebih heboh lagi saat saya berusaha untuk mengingatkan dia untuk sopan, tetapi ia tampak lebih marah lagi. Yang bersangkutan berpikir, dengan cara seperti itu saya akan takut, padahal saya sudah tahu praktik kotor di bandara dimaksud dan saya terbiasa pulang pergi Jakarta- Amerika yang sudah berlangsung enam tahun.
Saya sangat mengharapkan pihak-pihak terkait lebih memerhatikan tingkah laku para petugas di lapangan. Kalau perlu, mereka diberikan pengarahan agar bersikap ramah dan bersahabat karena TKI merupakan salah satu penyumbang devisa bagi negara. Mereka juga bersusah payah untuk mendapat rezeki di negeri orang, jauh dari orang-orang yang dicintai. Perlakukan TKI secara manusiawi, bukan seperti sapi perah.
Rina Jalan Kebantenan RT 002 RW 005, Cilincing, Jakarta
http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/09/04/00505540/redaksi.yth
