Impian Heni (30) ingin berlebaran di kampung bersama suaminya, Jumari (28) dan buah hatinya, Alif Lohan Anggoro, sirna. Jumari TKI yang bekerja di Malaysia tewas setelah kepala bagian belakangnya menghantam benda keras di atas speed boat dalam perjalanan dari Johor ke Batam, Selasa (9/9) sekitar pukul 04.30 WIB.
Rencananya, Heni pulang ke kampung suaminya di Kediri dan berlebaran di sana. Mereka pulang dengan kegembiraan karena membawa Alif yang sudah berusia delapan bulan. Mereka pulang lewat jasa tekong yang memulangkan pakai speed boat di malam hari menuju Batam.
Heni menjelaskan, speed boat diisi sekitar 50-an penumpang sehingga mereka berdesak-desakkan. Ia duduk di bagian bawah bersama bayinya, sedangkan korban di atas untuk melindungi. ”Ayunan gelombang sangat kuat. Kepala suami saya membentur kayu. Ia juga rebah ke dinding speed boat. Lukanya banyak sekali,” kata Heni di kamar jenazah Rumah Sakit Otorita Batam (RSOB), kemarin.
Ia tampak shock atas kematian orang yang disayanginya. Bagaimana tidak, ia melihat langsung saat suaminya meregang nyawa. Namun, Heni tak tahu dimana lokasi saat suaminya mengalami musibah. ”Sekitar setengah jam setelah kejadian, baru sampai di Batam. Mas Jumari sempat memegang tangan saya sebelum dia meninggal,” ujarnya.
Kata Heni, sebelum menikah ia sempat bekerja tiga tahun di sebuah perusahaan di Johor. Namun, setelah menikah ia memutuskan berhenti bekerja dan mengurus keluarga. Sementara, suaminya bekerja sebagai tukang bangunan. Mereka rencananya memutuskan pulang ke kampung dan tak kembali ke Malaysia.
Kata Heni, dalam kepulangannya mereka ke Kediri, suaminya membayar 2.500 Ringgit kepada tekong yang rekan suaminya. Biaya itu mencakup biaya speed boat sampai ke Batam, tiket pesawat ke Surabaya dan bus sampai ke rumah. ”Namanya TKI kami tak punya dokumen lengkap. Makanya kami naik speed boat ke Batam,” katanya.
Jenazah telah divisum dan ditemukan luka di bagian belakang kepala dan juga ada memar. Istri korban menyebutkan, tekong yang membawa mereka ke Batam setuju membiayai pemulangan jenazah suaminya ke Kediri. ”Sedih sekali saya. Anak masih kecil. Kalau tahu begini, mendingan tak pulang kampung saja,” ujarnya. ***
