AHMEDABAD, KAMIS - Rendahnya status gizi ibu ketika memasuki masa kehamilan meningkatkan risiko kematian ibu saat melahirkan akibat terjadi komplikasi yang membahayakan keselamatan jiwa ibu dan bayi yang dikandung. Oleh karena itu, intervensi untuk memperbaiki status gizi ibu harus dilakukan ketika masih usia remaja.
"Perbaikan gizi dengan suplementasi beberapa jenis nutrisi pada ibu yang mengalami gizi kurang atau terkena anemia kurang efektif untuk mencegah komplikasi yang membahayakan jiwa ibu hamil dan bayi yang dia kandung," kata Direktur Kesehatan Keluarga dan Komunitas Badan Kesehatan Dunia Wilayah Asia Timur dan Selatan Dini Latief, pada Konsultasi Tingkat Tinggi WHO SEARO, Kamis (16/10) di Ahmedabad, India.
Di sejumlah negara di Asia Timur dan Selatan, status gizi ibu hamil, bayi baru lahir, dan anak- anak mencerminkan rendahnya status sosial dan ekonomi. Bagi kaum perempuan, kondisi ini dipengaruhi oleh faktor kemiskinan, norma budaya, dan pantangan terhadap makanan tertentu. "Ini mengakibatkan besarnya proporsi perempuan dan anak yang mengalami malnutrisi kronis," kata Dini.
Menurut catatan WHO, beberapa negara berkembang dengan tingkat pendapatan rendah memiliki prevalensi perempuan dengan berat badan kurang yang tinggi. Di Banglades, pada tahun 2004 sebanyak 34 persen dari total jumlah perempuan memiliki berat badan kurang, sedangkan di India pada tahun 1999 memperlihatkan 36 persen dari total populasi perempuan menunjukkan berat badan kurang.
Di Indonesia, dari total jumlah ibu hamil, 40 persen di antaranya terkena anemia dan 34 persen mengalami malnutrisi kronis. Adapun status gizi anak balita memperlihatkan 28 persen di antara mereka mengalami berat badan kurang dan 8,5 persen di antaranya terkena malnutrisi.
"Ini terkait dengan tingkat pendidikan, faktor sosial-ekonomi dan sosial-kultur dari ibu hamil," ujar Direktur Kesehatan Ibu Departemen Kesehatan RI Sri Hermiyanti Yunizarman. Rendahnya status gizi ibu hamil meningkatkan risiko anemia defisiensi besi, dan berat badan bayi yang dilahirkan rendah.
Evy Rachmawati
http://www.kompas..com/read/xml/2008/10/17/0553090/gizi.kurang.tingkatkan.risiko.kematian.ibu