JAKARTA, MINGGU - Dua jenazah TKI korban tenggelamnya kapal pengangkut TKI masing-masing Rosita (27) asal Brebes dan Darih binti Amid (33) asal Subang tiba di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng.
Tepat pukul 12.00 jenazah diangkut ambulans dari terminal kargo. Dua jenazah itu dari Malaysia diangkut pesawat Malaysia Airlines MH 711. Sebelum diangkut dilakukan doa bersama di terminal kargo untuk dua jenazah.
Pawasjo (54) warga Desa Karangmalang RT4 RW 4 Kecamatan Ketangungan Kabupaten Brebes, ayah dari Rosita (27) tenaga kerja Indonesia yang tewas dalam musibah tenggelamnya kapal pengangkut TKI pekan lalu. Pawasjo bahkan tahu kelimanya meninggal ketika didatangi wartawan.
Pawasjo menuturkan anaknya tidak pernah pulang selama enam tahun tetapi mau pulang Lebaran malah tewas. Suami dari Zainap ini menuturkan tidak ada firasat apa pun. Pada 25 September anaknya mengabari mau pulang. Anaknya baru kirim uang dua kali masing-masing 500 ringgit dan 1.000 ringgit.
Rosita pernah pulang pada tahun 2002, dan April 2003 berangkat lagi dan tidak pernah pulang. "Ya mau gimana-gimana ya berat, namanya anak. Dia kontrak kerja dua tahuna tetapi selama enam tahun tidak pernah pulang. Pulang-pulang mati uang 20.000 ringgit yang rencananya untuk membangun rumah dan 70 gram emas ikut hilang. Nanti sore mungkin kami kuburkan," kata Pawasjo.
Kepala Desa Karangmalang M Umar (55) mengatakan kondisi warganya mayoritas hidup dari bertani dan berdagang sayuran. Sawah ditanami padi dua kali dan satu kali kedelai. "Penghasilan warga rata-rata Rp 750.000 per bulan. Karena ingin meningkatkan taraf hidup sebagian warga bekerja ke luar negeri. Dari 8.000 jiwa penduduk sekitar 100 orang bekerja di Malaysia," kata Umar.
Rosita sebenarnya hendak pulang bersama adiknya Nurul Ammah (25). Namun saat kapal tenggelam Nurul berhasil selamat setelah berpegangan pada seorang lelaki di sampingnya. Biaya penjemputan jenazah Rosita ditanggung desa. Rombongan keluarga berangkat dengan mobil dan ambulans pukul 00.00 dan sampai di Jakarta pukul 06.00.
Sementara Jenazah Darih Binti Amid warga Dusun Babakan Maja RT 02 RW 07 Desa Ciasem Tengah Kecamatan Ciasem Kabupaten Subang dijemput suaminya Murakim (38). Ada dua versi informasi soal kepulangan Darih.
Informasi yang diterima Nurakim istrinya saat bekerja sebagai pembantu rumah tangga di majikan pertama ketahuan hamil dan diminta digugurkan. Karena menolak korban dipukuli. Lalu korban kabur ke saudaranya yang juga bekerja di Malaysia.
Informasi kedua dia pindah majikan tetapi saat di hotel korban nyaris diperkosa, lalu kabur ke saudaranya Karnata dan Lukman. Setelah itu korban bermaksud pulang. Darih mulai bekerja mulai 2 Juli 2008 dengan kontrak dua tahun lewat PTAsfiz Langgeng Abadi.
Kepala BNP2 TKI Jumhur Hidayat mengatakan pihaknya akan merujuk silang apakah para korban meninggal lewat jalur resmi atau ilegal. Jika illegal tidak dapat santunan. "Kami mengimbau masyarakat jangan jadi TKI tidak berdokumenlah biar mudah dan tidak alami kesulitan. Sebab ternyata banyak TKI tidak berpasfor atau lewat jalur instan. Pemerintah ingin mendidik masyarakat agar lebih disiplin termasuk para TKI," katanya.
Adi Sucipto
http://www.kompas.com/read/xml/2008/10/05/1229070/jenazah.dua.tki.tiba.di.cengkareng