TANJUNG BALAI, JUMAT- Hingga Jumat (3/10) sore ini, jajaran Kepolisian Resor Kota Tanjung Balai masih memeriksa secara maraton satu per satu dari 103 TKI korban tenggelamnya tongkang di Malaysia, Selasa lalu. Pemeriksaan dilakukan di Gedung Serba Guna Tanjung Balai atau GOR.
"Ini dilakukan untuk mengetahui modus para TKI, dan mencegah terjadinya korban lagi," tutur Kepala Polresta Tanjungbalai Ajun Komisaris Besar M Siboro.
Kepala BP3TKI Sumut Sumadi M menyatakan, dari 103 korban yang dibawa ke Tanjung Balai, 29 berasal dari Nanggroe Ache Darussalam (NAD), 9 dari Jawa, 2 dari Sumatera Barat, 1 dari Lampung, 1 dari Kalimantan, dan 61 dari Sumatera Utara. BNP2TKI akan memberikan uang saku kepada setiap TKI Rp 100.000 per orang.
Mengenai korban tewas, kata Kepala Bidang Penerangan KBRI Malaysia Eka A Suripto, sejauh ini baru tujuh yang teridentifikasi yakni Rohanita asal Lhokseumawe (NAD), Cut Normaida asal Lhokseumawe, Rika asal Salatiga, Susanti binti Samsudin asal Batubara (Sumut), Lisa Novera asal Medan (Sumut), Rosita asal Brebes (Jateng), dan Nur asal Binjai (Sumut). Lima korban lagi masih menunggu konfirmasi dari pihak keluarga. "Secepatnya jenazah akan kami kembalikan ke keluarga," kata Eka.
Sementara itu, tujuh korban yang dirawat di rumah sakit empat di antaranya kemarin sudah keluar dari RS.
http://www.kompas.com/read/xml/2008/10/03/16360386/tki.korban.kapal.tenggelam.masih.diperiksa