JAKARTA, SENIN - Penggusuran di Pedongkelan, Pulogadung, Jakarta Timur sudah tiga hari berlalu. Namun, sampai Senin (6/10), warga masih terlihat sibuk mengais sisa reruntuhan tempat tinggalnya. Mereka diberi kesempatan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta selama satu minggu untuk menyelamatkan sisa penggusuran yang masih bisa digunakan.
Salah satu warga yang terlihat sibuk mengais sisa reruntuhan tersebut adalah Saipul Ibad. Dia mengaku, masih membutuhkan sisa puing untuk membangun kembali lapaknya di tempat yang berbeda.
"Lumayan buat lapak baru, sebagian lagi yang sudah usang akan saya jual," kata Ibad, sapaan akrabnya, di Jakarta, Senin (6/10). Kayu yang sudah usang sisa reruntuhan akan ditukarkan Ibad ke pengrajin batu bata yang ada di Bekasi. Di mana batu bata hasil barter nanti akan digunakan sebagai dinding lapak barunya.
"Teman sudah dapat lahan kosong di Kemayoran, ukurannya dua kali luas lapak saya yang ada di sini (Pedongkelan). Namun, setiap penghuni dikenakan sewa lahan," lanjut pria asal Indramayu ini. Besarnya biaya sewa ditempat baru, tidak diungkapkan Ibad secara detail.
"Paling setiap bulannya, orang yang punya lahan minta uang rokok dan kopi sebagai iuran. Kalau minta uang banyak juga dari mana? Saya sendiri saja orang susah, cari uang dari hasil memulung," ujar Ibad.
Ibad mengatakan lahan di Kemayoran yang akan di tempatinya merupakan lahan resmi milik seorang haji asal Surabaya. "Mungkin karena kasihan melihat keadaan kami, pak haji asal Surabaya itu mempersilahkan lahannya ditempati selama belum digunakan," sambung pria berusia 33 tahun ini.
Menurut Ibad, selain Kemayoran, sebagian warga korban penggusuran Pedongkelan memilih tempat di sekitaran Sunter. Ada juga yang memilih di dekat Ancol. (C11-08)
http://www.kompas.com/read/xml/2008/10/06/20462581/warga.pedongkelan.sibuk.selamatkan.puing.gusuran