-->

Headlines

The Ecosoc News Monitor

13 November 2008

Kurang Gizi Dekat dengan Kemiskinan

Kurang Gizi Dekat dengan Kemiskinan

Rabu, 12 November 2008 - 12:26 wib
Dadan Muhammad Ramdan - Okezone

DEPOK - Di semua negara, kurang gizi pada anak berkaitan dengan kemiskinan akibat rendahnya pendidikan pengetahuan tentang kesehatan dan gizi (di perkotaan perempuan umur 16-18 tahun yang sekolah hanya 66,34%, sedangkan di pedesaan hanya 44,84%), serta minimnya akses ke pelayanan kesehatan termasuk kesehatan reproduksi dan keluarga berencana.

Demikian dikemukakan Prof Dr dr Kusharisupeni Djoko Suyono, MSc ketika menyampaikan pidato berjudul "Gizi Maternal Langkah Awal dalam Meniti Daur Kehidupan" dalam upacara pengukuhannya sebagai guru besar tetap Fakultas Kesehatan� Masyarakat Universitas Indonesia, di Balai Sidang Universitas Indonesia - Depok, Rabu (12/11/2008).

Dia menjelaskan kurang gizi pada umumnya dimulai dari dalam kandungan dan kemudian berlanjut ke dalam kehidupan bayi, anak-anak, remaja, dewasa dan lanjut usia. Ibu hamil yang mengalami kurang gizi akan berpengaruh terhadap pertumbuhan janin sehingga berisiko untuk melahirkan bayi dengan berat lahir rendah (<2.500gram) yang kemudian berlanjut dalam siklus daur kehidupan (bayi -anak-anak-remaja-dewasa-lanjut usia) yang buruk.

Dia menjelaskan bayi berat lahir rendah (BBLR) yang hidup, pada umumnya menderita gangguan kognitif dan neurologis di samping berisiko tinggi terhadap beberapa penyakit degeneratif seperti diabetes melitus, penyakit jantung koroner, stroke, dan hipertensi dibanding dengan bayi berat lahir cukup. "Status gizi ibu ditentukan jauh sebelum terjadi kehamilan yaitu selama masa kanak-kanak hingga dewasa," katanya.

Menurutnya, kebutuhan energi dan zat gizi selama kehamilan dan menyusui yang lebih tinggi daripada kebutuhan orang dewasa hanya dapat terpenuhi apabila ibu mempunyai cadangan zat gizi yang cukup sebelum hamil. Di Indonesia, pada umumnya perempuan yang berisiko untuk melahirkan BBLR adalah perempuan yang menderita kurang energi kronis dan anemia.

Kusharisupeni �menyarankan agar status gizi baik pada maternal dapat dicapai, maka upaya perbaikan gizi maternal seyogianya mencermati hal-hal berikut: perbaikan status gizi ibu prahamil bahkan semenjak remaja, aktivitas fisik yang meningkat dengan pola makan yang buruk dan faktor lain seperti menstruasi dan kehamilan memperberat kurang gizi pada remaja perempuan. (ram)

http://kampus.okezone.com/index.php/ReadStory/2008/11/12/65/163223/kurang-gizi-dekat-dengan-kemiskinan