DEPOK, KAMIS - Dinas Kesehatan Kota Depok mencatat 750 balita di kawasan tersebut menderita kurang gizi. Sebanyak 400 anak di antaranya mengalami gizi buruk dan 350 lainnya mengalami kurang gizi.
"Jika tidak ditangani secara serius 350 balita tersebut juga akan menderita gizi buruk," ujar Kepala Bidang Bina Kesehatan Keluarga (Binkesga), Dinas Kesehatan Kota Depok Dewi Syarifah, di Balaikota Depok, Kamis (13/11).
Menurut dia, balita yang berstatus gizi kurang jika dalam dua bulan tidak mengalami kenaikan berat badan, maka harus diwaspadai anak tersebut akan mengalami gizi buruk.
Untuk mengatasi masalah gizi buruk di Kota Depok, Dewi mengaku pihaknya telah melaksanakan program intervensi berupa penyuluhan, pemantauan dan perbaikan gizi buruk dengan memberikan makanan tambahan terhadap 600 balita selama 90 hari.
Selain itu Dinkes juga telah menyediakan Therapeutic Feeding Center (TFC) yang dapat digunakan sebagai tempat rawat inap. "Saat ini fasilitas tersebut kami sediakan di Puskesmas Cimanggis dan Sukmajaya," katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, pihaknya juga sedang mempersiapkan TFC di Puskesmas Pancoran Mas, yang saat ini masih dalam penyelesaian pembangunan. "Mudah-mudah tahun ini juga sudah bisa digunakan, sehingg bisa mengurangi jumlah penderita gizi buruk," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Mien Hartati mengatakan penyebab utama gizi buruk adalah akibat rendahnya ekonomi dan kurangnya pengetahuan orang tua dalam memberikan asupan gizi kepada anaknya.
Menurut dia, banyak warga Depok yang masih hidup di bawah garis kemiskinan, dan berdampak pada banyaknya balita yang menderita gizi buruk.
"Rata-rata mereka yang bergizi buruk tinggal di permukiman padat penduduk dan cenderung kumuh," jelasnya.
Mien mengatakan gizi buruk biasanya disebabkan dua faktor. Pertama, anak memang murni kekurangan asupan gizi. Kedua, adanya penyakit penyerta seperti jantung dan pencernaan atau yang lainnya, sehingga asupan gizi sangat kurang.
Mien menjelaskan, untuk mengetahui seorang anak termasuk gizi buruk atau tidak, diperlukan pengecekan standar berat badan dengan validasi umur, dan berat badan dengan validasi tinggi badan. http://www.kompas.com/read/xml/2008/11/13/16275372/ratusan.balita.depok.alami.gizi.buruk
14 November 2008
Ratusan Balita Depok Alami Gizi Buruk
Kamis, 13 November 2008 | 16:27 WIB
Diunggah oleh The Institute for Ecosoc Rights di Friday, November 14, 2008