-->

Headlines

The Ecosoc News Monitor

18 November 2008

Jumhur: BNP2TKI Kompak dengan APJATI

BNP2TKI, Selasa, 18 November 2008
Kepala BNP2TKI Moh Jumhur Hidayat berdialog dengan Wakil Pimpinan Redaksi Suara Karya Kodrat Wahyu Dewanto
Kepala BNP2TKI Moh Jumhur Hidayat berdialog dengan Wakil Pimpinan Redaksi Suara Karya Kodrat Wahyu Dewanto
foto affandi

(Jakarta, BNP2TKI) Asosiasi Pengerah Jasa Tenaga Kerja Indonesia (APJATI) banyak diuntungkan dengan program-program, yang dikembangkan oleh Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI).

Program Pusat Pemberdayaan Masyarakat Komunitas (Community Base Training Center), CBCT adalah lembaga rekrutmen yang dikembangkan untuk memfasilitasi kebutuhan sumber daya manusia calon TKI yang dibutuhkan anggota-anggota APJATI.

Melalui program CBCT ini, masyarakat luas diberi peluang untuk swa kelola pemberdayaan calon TKI trampil di wilayahnya yang siap kerja ke luar negeri. Pemerintah menjamin alokasi anggaran untuk keberhasilan jalannya program CBCT ini.

"APJATI akan sangat diuntungkan dengan produk SDM calon TKI yang siap kerja. APJATI kompak dengan kami, ungkap Kepala BNP2TKI Moh Jumhur Hidayat saat berdiskudi dengan jajaran redaksi Harian Umum Suara Karya, Senin (17/11).

Diskusi dipandu oleh Wakil Pimpinan Redaksi Suara Karya Kodrat Wahyu Dewanto, Redaktur Pelaksana Asep Yayat, dan Redaktur Opini Muh Supatah.

Menurut Jumhur, dengan akan dibukanya CBCT nanti, APJATI akan diuntungkan dengan supplay SDM. Program CBCT diluncurkan dengan maksud untuk memperkecil peran calo-calo, yang selama ini meresahkan, tidak hanya bagi masyarakat, pemerintah tetapi juga bagi anggota APJATI.

Diungkapkan Jumhur, selama ini para calon yang membawa calon TKI meminta uang kepada Perusahaan Pelaksana Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) sebesar Rp 3 juta – Rp 5 juta.

"Dana rekrutmen ini belum termasuk dana pelatihan dan pengurusan dokumen TKI. Pada akhirnya, cost structure dana pembekalan itu akan dibebankan kepada calon TKI, dan ini akan sangat merugikan TKI nantinya karena gaji mereka akan dipotong, ucap Jumhur.

Konsekwensinya, menurut Jumhur, akan ada banyak PPTKIS-PPTKIS kecil, yang sering berperan sebagai pemasok calo, akan dirugikan dengan program CBCT.

"PPTKIS UKM (Usaha Kebanyakan Masalah) ini sering menjadi sumber masalah rekrutmen TKI selama ini, papar Jumhur.

Kepala BNP2TKI yakin, dengan bekerjasama dengan CBCT, anggota APJATI selain mendapatkan SDM yang murah, juga mendapatkan calon TKI yang berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan. (zul)