Rabu, 7 Januari 2009 | 16:41 WIB
PURWOKERTO, RABU - Sebanyak 286 bayi di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, meninggal dunia selama tahun 2008 akibat berbagai faktor.
"Sebagian besar penyebab kematian bayi tersebut akibat gagal pernafasan, lahir prematur, dan ibu kurang gizi," kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, Supraptini, di Purwokerto, Rabu.
Meski demikian, kata dia, jumlah kasus kematian bayi yang terjadi selama tahun 2008 relatif menurun dibanding 2007 yang mencapai 380-an kasus.
Menurut dia, penurunan angka kematian bayi tersebut berkat kesadaran para ibu terhadap kesehatan bayi yang sedang dikandungnya maupun anak.
Selain itu, kata dia, Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) para bidan dan mengembangkan desa siaga.
"Saat ini di Banyumas terdapat sekitar 500 bidan yang tersebar di seluruh wilayah," katanya. Menurut dia, jumlah tersebut sebenarnya belum bisa memenuhi kebutuhan masyarakat Banyumas yang berpenduduk sekitar 1,7 juta jiwa karena idealnya satu bidan melayani 3.000 jiwa.
Disinggung mengenai harapan angka kematian bayi selama tahun 2009, dia mengatakan, Dinkes berharap sama seperti angka harapan tahun 2008 yakni sebesar delapan per 1.000 kelahiran hidup.
"Pada tahun 2008, angka yang kita targetkan sebesar delapan per 1.000 kelahiran hidup, dan realisasinya enam per 1.000 kelahiran hidup," katanya.
ABD
Sumber : Antara
Link: http://www.kompas.com/read/xml/2009/01/07/16414433/286.bayi.meninggal.di.banyumas.selama.2008