Liputan6.com, Jakarta: Eksekusi sita lahan milik PT Portanigra yang sedianya akan dilaksanakan pada Senin (19/1) pukul 10.00 WIB, batal terlaksana. Hingga petang ini, ratusan warga Meruya Selatan bersama organisasi kemasyarakatan yang mendukungnya masih terlihat berjaga-jaga di depan pintu masuk kompleks [baca: PN Jakbar Akan Eksekusi Lahan Meruya Selatan].
Warga menolak proses eksekusi terhadap delapan hektare lahan kosong di Meruya Selatan. Tanah itu dianggap milik penduduk setempat. Sengketa lahan yang terjadi sejak 1960 itu sebenarnya telah dimenangkan PT Portanigra melalui keputusan Mahkamah Agung yang dikeluarkan dua tahun silam.
Namun warga bersikukuh tidak mau melepaskan tanah dan rumah. Alasannya, sudah puluhan tahun mereka menempatinya dengan bukti kepemilikan sertifikat tanah yang resmi.(ANS/Tim Liputan 6 SCTV)
Link: http://www.liputan6.com/news/?id=171612&c_id=6
