06/01/2009 18:01 - Konflik Israel-Palestina
Seorang TKI Terperangkap di Jalur Gaza
Liputan6.com, Jakarta: Pemerintah sedang berupaya mengevakuasi seorang warga Indonesia yang terjebak di Jalur Gaza, Palestina. Umi Saadah, seorang tenaga kerja asal Indonesia, diketahui terperangkap di wilayah sengketa itu. Demikian diungkapkan Duta Besar Indonesia untuk Mesir, Abdulrahman Muhammad Fachir, melalui sambungan telepon dalam tayangan Liputan 6 Petang, Selasa (6/1).
Kendati demikian, Umi dipastikan dalam kedaan baik dan sehat. "Umi saat ini berada di salah satu penjara wanita yang dikelola penguasa di Gaza," ujar Fahir. Beruntung, kawasan tempat Umi berada tidak termasuk target serangan militer Israel. Umi sendiri berasal dari Salatiga, Jawa Tengah, dan sudah delapan tahun bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Palestina. Evakuasi Umi sejauh ini masih terganjal masalah dokumen keimigrasian.
Sementara itu, unjuk rasa menentang teror Israel terus terjadi di berbagai daerah. Dalam aksi di Gedung Pusat Kebudayaan Jerman, Goethe Institut, di Bandung, Jawa Barat, mahasiswa meminta Jerman ikut mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa menjatuhkan sanksi terhadap Israel karena kejahatan yang dilakukan terhadap Palestina.
Sedangkan di Serang, Banten, selain mengutuk Israel, mahasiswa menuntut pemerintah Indonesia mendesak Dewan Keamanan PBB segera menerjunkan pasukan perdamaian di Palestina.(ADO/Tim Liputan 6 SCTV)
Link: http://www.liputan6.com/news/?id=170992&c_id=9
Seorang TKI Terperangkap di Jalur Gaza
Liputan6.com, Jakarta: Pemerintah sedang berupaya mengevakuasi seorang warga Indonesia yang terjebak di Jalur Gaza, Palestina. Umi Saadah, seorang tenaga kerja asal Indonesia, diketahui terperangkap di wilayah sengketa itu. Demikian diungkapkan Duta Besar Indonesia untuk Mesir, Abdulrahman Muhammad Fachir, melalui sambungan telepon dalam tayangan Liputan 6 Petang, Selasa (6/1).
Kendati demikian, Umi dipastikan dalam kedaan baik dan sehat. "Umi saat ini berada di salah satu penjara wanita yang dikelola penguasa di Gaza," ujar Fahir. Beruntung, kawasan tempat Umi berada tidak termasuk target serangan militer Israel. Umi sendiri berasal dari Salatiga, Jawa Tengah, dan sudah delapan tahun bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Palestina. Evakuasi Umi sejauh ini masih terganjal masalah dokumen keimigrasian.
Sementara itu, unjuk rasa menentang teror Israel terus terjadi di berbagai daerah. Dalam aksi di Gedung Pusat Kebudayaan Jerman, Goethe Institut, di Bandung, Jawa Barat, mahasiswa meminta Jerman ikut mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa menjatuhkan sanksi terhadap Israel karena kejahatan yang dilakukan terhadap Palestina.
Sedangkan di Serang, Banten, selain mengutuk Israel, mahasiswa menuntut pemerintah Indonesia mendesak Dewan Keamanan PBB segera menerjunkan pasukan perdamaian di Palestina.(ADO/Tim Liputan 6 SCTV)
Link: http://www.liputan6.com/news/?id=170992&c_id=9