JAKARTA, BK Delapan jablay yang tengah kongkow-kongkow di depan loket Bioskop Grand Jl Kramat Bundar, Senen, Jakarta Pusat digaruk aparat musyawarah pimpinan kecamatan (muspiko) setempat, Minggu (19/7). Selain itu tujuh pengamen cilik juga diangkut.
Razia yang melibatkan 25 polisi berbaju preman dan 30 Satpol PP berlangsung pukul 17.00 hingga 19.00. Mereka menyasar Stasiun KA Pasarsenen, Gelanggang Remaja Planet Senen, Patung HKSN, Plasa Atrium, Bioskop Grand.
"Para jablay itu awalnya berkelit saat digaruk Satpol PP, tapi saat polisi turun tangan hingga mereka akhirnya patuh," kata Wakil Camat Senen Heri Purnama.
Petugas awalnya menangkap 12 orang bertampang sangar yang tak memiliki kartu tanda penduduk (KTP) di Perempatan Senen dan tujuh anak jalanan yang tengah mengamen.
Di tempat yang sama jajarannya membekuk delapan jablay Bioskop Grand yang tengah duduk di dekat loket, "Jablay itu awalnya marah saat ditangkap Satpol PP, tapi setelah reserse turun tangan, mereka pasrah dan menurut saja saat digelandang ke mobil tahanan," katanya. Jablay itu berada di bioskop yang sering memampang poster mengumbar aroma seksual untuk mencari lelaki iseng yang nonton seorang diri.
Dari Bioskop Grand aparat selanjutnya bergerak ke Plasa Atrium. Di tempat perbelanjaan modern itu hanya menangkap tiga peminta-minta. Sebelum membawa hasil tangkapan ke Panti Sosial Kedoya, keluarga anak jalanan datang menjemput mereka.
Setelah berjanji akan mengawasi anak-anaknya, tujuh anak jalanan akhirnya dibebaskan. "Mereka masih di bawah umur, jadi tanggung jawab pengawasannya kita serahkan kepada keluarga," kata Heri.
Kanit Reskrim Polsek Metro Senen Iptu Tafip menambahkan tak satu pun preman yang digaruk mempunyai catatan kriminal, sehingga dikirimkan ke Panti Sosial Kedoya. O amh |