JAKARTA, BK Meski sudah direncanakan sejak awal 2009, hingga kini rencana relokasi Pasar Burung Pramuka, Jakarta Timur ke kawasan Cibubur belum jelas realisasinya. Sejauh ini rencana itu masih dalam tahap pengkajian.
Menurut Kepala Dinas Peternakan, Kelautan, dan Ketahanan Pangan DKI Edy Setiarto, Senin (20/7), sedikitnya tiga aspek yang harus dikaji sebelum Pasar Burung Pramuka benar-benar dipindahkan. Yakni, aspek sosial ekonomi, rancangan pasar pengganti, dan kondisi di sekitar lahan relokasi.
"Kita tak ingin setelah pasar direlokasi terjadi gejolak di tengah masyarakat maupun di kalangan pedagang sendiri. Karenanya semua harus dipersiapkan dengan matang," katanya.
Ketika ditanya kapan kajian rampung, Edy belum dapat memastikan. Namun demikian, diakui, dari dua pasar burung yang akan direlokasi, Pasar Burung Pramuka dan Pasar Burung Jl Barito, hanya lahan untuk relokasi Pasar Burung Pramuka yang sudah pasti di Cibubur. Sedangkan lahan relokasi Pasar Burung Jl Barito masih dicari..
Seperti diketahui, relokasi dua pasar unggas ini digagas guna mengantisipasi penyebaran penyakit flu burung. Bahkan demi langkah antisipasi pemprov membuat tempat pemotongan ayam (TPnA) dan tempat penampungan ayam (TPA) di Rawakepiting dan Cakung, Jakarta Timur. TPnA dan TPA Rawakepiting dibangun pemprov dengan dana Rp9 miliar, sedangkan TPnA dan TPA Cakung dibangun swasta. O rhm |