http://koran.kompas.com/read/xml/2009/07/24/14071732/bantuan.bagi.tiap.desa.miskin.rp.100.juta.. Bantuan bagi Tiap Desa Miskin Rp 100 Juta Jumat, 24 Juli 2009 | 14:07 WIB Warga Solo, Kompas - Desa dan kelurahan miskin di Jawa Tengah mendapat bantuan Rp 100 juta per desa. Sebagai tahap awal, ada 350 desa/kelurahan penerima bantuan itu. Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo meminta pemetaan terhadap desa/kelurahan di Jawa Tengah. Hasilnya, dari 8.574 desa/kelurahan yang ada, terdapat 1.717 desa/kelurahan miskin yang ekonominya harus ditingkatkan. "Saya menargetkan, selama lima tahun kepemimpinan saya, desa dan kelurahan yang masih kurang kondisinya harus sudah bisa dientaskan. Secara selektif, desa dan kelurahan miskin diberi bantuan dana masing-masing Rp 100 juta. Desa yang maju tidak dapat bantuan," kata Bibit di hadapan lurah/kepala desa se-eks Karesidenan Surakarta di Kota Solo, Kamis (23/7). Dari tiap kota/kabupaten, pada tahap awal dipilih 10 desa/kelurahan penerima bantuan mulai 1 September 2009. Tahap selanjutnya ditentukan setelah evaluasi tahap pertama. Bibit menegaskan, lurah dan kepala desa harus benar-benar memahami administrasi desa sehingga dapat mempertanggungjawabkan penggunaan bantuan tersebut dengan benar. "Secara riil, semuanya harus dicatat. Lurah dan kepala desa yang makan uang rakyat masuk hotel prodeo. Bantuan ini untuk desa dan kelurahan yang perlu peningkatan kesejahteraan," katanya. Kini, di Jateng masih terdapat 6,5 juta jiwa miskin atau 19,5 persen dari total penduduk Jateng, serta 1,5 juta pengangguran. Peningkatan kesejahteraan Kondisi masyarakat yang belum sejahtera, membuat masyarakat mudah dipengaruhi pihak luar, termasuk jaringan terorisme. Peningkatan kesejahteraan masyarakat diharapkan dapat membuat masyarakat lebih stabil dan tidak mudah dipengaruhi pihak luar. Di luar itu, ekonomi Jateng tumbuh baik. Bibit menyebutkan, pada triwulan pertama tahun 2009, pertumbuhan ekonomi di Jateng 5,5 persen. Sebesar 5,3 persen berasal dari sektor pertanian dan perluasannya serta 0,2 persen dari sektor lain-lain. Pada akhir 2008, Jateng mencatat surplus beras 2,5 juta ton. "Pertumbuhan ekonomi satu persen berarti dapat memberi kesejahteraan kepada 500.000 warga. Berarti ada lebih dari 2,5 juta warga yang bisa ditingkatkan kesejahteraannya dengan pertumbuhan ekonomi 5,5 persen," kata Bibit seraya meminta kepala daerah yang hadir mengecek persediaan pupuk. Sementara di Desa Prawoto, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, memiliki 10 sumber mata air. Namun, enam di antaranya belum dimanfaatkan. Selain itu, tetangganya, Kecamatan Undaan, memiliki 5.000-6.000 rumah belum terjamah aliran air bersih. (eki/sup) |
27 July 2009
Bantuan bagi Tiap Desa Miskin Rp 100 Juta
Diunggah oleh The Institute for Ecosoc Rights di Monday, July 27, 2009