http://koran.kompas.com/read/xml/2009/07/24/02582429/anak-anak.di.palembang.unjuk.rasa..antirokok HARI ANAK Anak-anak di Palembang Unjuk Rasa Antirokok Jumat, 24 Juli 2009 | 02:58 WIB Palembang, Kompas - Selain diikuti oleh anak-anak, unjuk rasa juga diikuti oleh orang dewasa dari sejumlah elemen, seperti Yayasan Puspa Indonesia, Komite Komunitas Demokrasi Banyuasin, LP3HAM, LBH Anak Indonesia, Uplink, dan Komunitas Perempuan Rampai. Direktur Yayasan Puspa Indonesia, Rina Bakri, mengatakan, anak-anak merupakan pihak yang rentan terhadap bahaya rokok, baik dari segi kesehatan maupun sosial. Menurut Rina, dampak negatif dari rokok lebih besar daripada dampak positifnya. Asap rokok sangat berbahaya bagi anak-anak. Pendidikan anak-anak juga bisa terabaikan karena orangtua memilih membeli rokok daripada membiayai sekolah. "Kalau sulit menghentikan kebiasaan merokok, setidaknya setiap rumah tangga mengurangi konsumsi rokok," kata Rina. Dalam siaran pers yang dibagikan, terdapat data Departemen Kesehatan yang menunjukkan 70 persen laki-laki dewasa adalah perokok aktif. Sebanyak 60 persen di antaranya adalah masyarakat miskin. Hasil survei ekonomi nasional 2003-2005 menunjukkan, konsumsi rumah tangga miskin untuk tembakau berada di urutan kedua setelah konsumsi padi-padian. Artinya, keluarga miskin membelanjakan uangnya 15 kali lipat lebih banyak untuk membeli rokok daripada membeli daging, lima kali lipat lebih banyak daripada membeli susu dan telur, delapan kali lipat lebih banyak daripada keperluan pendidikan, dan enam kali lipat daripada keperluan kesehatan. Ribuan anak-anak dari berbagai lembaga taman kanak-kanak (TK) di Sumatera Selatan menghadiri perayaan Hari Anak Indonesia yang berlangsung di GOR Sriwijaya. Acara yang digelar oleh salah satu perusahaan farmasi dengan produk "Livron B-Plex" itu dihadiri Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin. Dalam sambutannya, Alex |
24 July 2009
HARI ANAK Anak-anak di Palembang Unjuk Rasa Antirokok
Diunggah oleh The Institute for Ecosoc Rights di Friday, July 24, 2009