-->

Headlines

The Ecosoc News Monitor

13 July 2009

Kabupaten Semarang Alami Kejadian Luar Biasa PHK


http://koran.kompas.com/read/xml/2009/07/13/03243326/kabupaten.semarang.alami.kejadian.luar.biasa.phk
Kabupaten Semarang Alami Kejadian Luar Biasa PHK

Senin, 13 Juli 2009 | 03:24 WIB

 

SEMARANG, KOMPAS - Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, sudah memasuki taraf kejadian luar biasa pemutusan hubungan kerja massal karena dalam waktu nyaris bersamaan ribuan orang menjadi penganggur. Pemerintah Kabupaten Semarang menginstruksikan semua dinas menyusun program dan mata anggaran yang mampu mengatasi dampak PHK saat membahas APBD Perubahan.

Wakil Bupati Semarang Siti Ambar Fathonah mengutarakan hal itu di sela-sela Diskusi Panel Peran Serta Dunia Usaha untuk Peningkatan Kompetensi Siswa SMK di Lopait, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Sabtu (11/7). PHK massal menjadi persoalan karena Kabupaten Semarang merupakan daerah industri padat karya, seperti tekstil dan produk tekstil.

Menurut Ambar, selain menugaskan setiap kepala dinas, ia juga meminta 200 kepala desa di daerah itu menggali potensi desa masing-masing sehingga bisa digunakan untuk mengurangi persoalan PHK.

Hal ini bisa ditindaklanjuti oleh dinas, misalnya daerah potensi beternak sapi atau ayam difasilitasi oleh dinas peternakan. "Semua harus bergerak. Mereka yang tiba-tiba tak bisa bekerja lagi sangat dekat dengan kemiskinan. Saya sudah meminta agar perusahaan yang masih mampu menyerap korban PHK usia muda," tutur Ambar.

Ketua Serikat Pekerja Nasional Kabupaten Semarang Sumanta mengatakan, hingga Juli anggota SPN di wilayahnya yang menjadi korban PHK berjumlah 4.000 orang. Angka ini bisa lebih tinggi bila memasukkan data korban PHK yang berafiliasi pada organisasi buruh lainnya.

Menurut Sumanta, sekitar 70 persen korban PHK itu berusia kurang produktif, sekitar 40 tahun. "Untuk yang masih usia produktif diprioritaskan oleh pemerintah dengan pelatihan agar bisa diserap perusahaan lainnya. Kami meminta langkah konkret juga untuk yang sudah di atas 40 persen itu," kata Sumanta. (GAL)