KEKERASAN terhadap anak di wilayah Bogor dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan sangat signifikan. Bahkan berdasarkan data sebuah lembaga perlindungan anak dan perempuan di Bogor, Pratista Indonesia, kasus kekerasan terhadap anak pada tahun ini meningkat 60% dari tahun sebelumnya.
Masalah itu diungkap oleh Direktur Pratista Indonesia Netty Lesmanawati, Kamis (23/7). Menurut dia, sepanjang 2008 kekerasan terhadap anak di Kota dan Kabupaten Bogor mencapai 54 kasus. Sementara pada tahun ini (dalam kurun lima bulan, Januari hingga Mei), jumlah kasus kekerasan terhadap anak sudah mencapai 34 kasus.
Jumlah kasus, baik pada 2008 maupun 2009, yang terbanyak adalah kasus kekeresan seksual yang mencapai lebih dari 50%. Sementara data dari April 2005 sampai April 2009, kekerasan pada anak seluruhnya mencapai 170 kasus. Rincinya, seksual 67 kasus, penelantaran 7 kasus, fisik 20 kasus, dan psikis 18 kasus.
Disebutkan, pada 2008, di Kabupaten Bogor terdapat 9 kasus kekerasan terhadap anak, sedangkan pada 2009 terdapat 14 kasus. Sementara di Kota Bogor, pada 2008 terdapat 45 kasus, sedangkan pada 2009 terdapat 20 kasus. "Pelaku kekerasan itu adalah orang dekat, seperti tetangga dan kakek tiri. Bahkan fenomena baru, pelakunya adalah kakek kandung dan ayah kandung," jelas Netty.
Netty menambahkan, sangat banyak dampak negatif yang diderita anak-anak korban kekerasan. Bahkan masalah itu harus ditanggung seumur hidupnya. "Dampaknya antara lain, membuat anak tidak percaya diri, juga pemurung. Namun yang lebih parah, korban kekerasan kelak bisa menjadi pelaku kekerasan," jelas Netty.
Terkait ini, Netty menilai pemerintah belum bertindak dan berbuat secara maksimal. Pemerintah, dalam hal ini kebijakan-kebijakannya, kata dia, harus berpihak kepada anak-anak. "Sebenarnya banyak permaslahan yang harus segera ditangani, di antaranya belum adanya ruang hijau dan sarana untuk bermain anak, masih banyaknya gizi buruk, sekolah belum gratis, bahkan untuk masuk sekolah pun dipilih-pilih, sehingga mereka tidak mendapatkan pelayanan yang baik," papar Netty.
Sementara itu, dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN), sejumlah kegiatan digelar di Bogor, seperti Festival Musik Anak Jalanan yang digelar Korem 061 Suryakancana Bogor. Peserta acara ini seluruhnya anak jalanan. Mereka ingin merasakan kehidupan yang lebih baik. O sid |