http://www.beritakota.co.id/berita/kota/10552-pkl-ditertibkan-pasarbaru-ricuh.html
PKL Ditertibkan Pasarbaru Ricuh Kamis, 23 Juli 2009 02:59 | Penertiban pedagang kakilima (PKL) Pasarbaru, Jakarta Pusat berlangsung ricuh. Petugas Satpol PP dihujani batu sebesar kepalan tangan. Seorang pedagang yang diduga pelaku akhirnya digelandang ke Mapolres Metro Jakarta Pusat.
SUASANA pusat pertokoan Pasarbaru yang selalu ramai dikunjungi pembeli, tiba-tiba berubah menjadi ajang kerusuhan saat petugas Satpol PP dan aparat Polres Metro Jakarta Pusat menggelar penertiban PKL, Rabu (22/7) kemarin sekitar pukul 17.20. Petugas yang datang menggunakan kendaraan patroli dan lima unit truk, langsung mengangkut lapak-lapak pedagang yang memanfaatkan pedesterian.
Tindakan tersebut memang tidak diduga pedagang. Menyaksikan aksi itu, pedagang langsung memberesi jualan masing-masing. Saat itu pula situasi Pasarbaru ricuh dan sejumlah pembeli yang tengah memilih barang langsung menghindar. Sedangkan pengunjung memilih menyaksikan dari jauh.
Setengah jam penertiban berlangsung, tepatnya ketika hari mulai gelap, batu sebesar kepalan tangan orang dewasa beterbangan dari arah Jembatan Metro. Batu itu menghujani petugas yang masih menggelar penertiban. Mendapat serangan mendadak, petugas membentuk pertahanan.
Suasana pun kian ricuh. Pengunjung Pasarbaru langsung berlarian menghindar. Rupanya beberapa petugas melihat pelaku yang melempari mereka dengan batu. Pengejaran pun dilakukan. Salah seorang yang dicurigai pelaku berhasil diamankan dan langsung digelandang ke Polres Metro Jakpus.
Kasatpol PP Jakpus Idris Priatna membenarkan petugas dihujani batu di kawasan pertokoan itu. Untung tak ada petugas yang luka. "Kami mengerahkan tim gabungan dengan jumlah 180 personel ditambah 20 anggota Polri dan TNI. Penertiban yang awalnya berjalan tenang tercoreng akibat ulah seseorang yang diduga pedagang lantaran tidak terima ditertibkan," katanya.
Idris menambahkan, lelaki yang melempari petugas berinisial A sudah diamankan polisi. Sementara untuk mengamankan agar kawasan pusat perbelanjaan bersejarah tersebut tak lagi dihuni PKL, pihaknya akan menempatkan petugas untuk melakukan penjagaan. "Kita akan melakukan penjagaan agar PKL tak kembali masuk pedestrian," jelasnya.
Mengenai mobil dan motor yang masuk ke kawasan pedestrian, Idris menegaskan, pihaknya akan berkoordinasi dengan UPT Parkir dan Sudin Perhubungan agar segera melakukan penertiban. Menurut Idris, pedestrian itu dibuat agar suasana di sekitar pertokoan tampak indah, asri, dan nyaman.
Kalau dijadikan parkir motor, mobil, dan dimanfaatkan PKL, jelas tidak sesuai dengan peruntukkannya. "Artinya, apa yang diharapkan dengan pembangunan pedestrian tak terwujud, itu harus ditertibkan. Banyaknya motor, mobil, dan PKL di kawasan pedestrian membuat batu-batu pedestrian terkelupas, pecah, dan sebagian ada yang permukaannya bergelombang," katanya.
Anwar, salah seorang pemilik toko mengaku sudah berulangkali meminta instansi terkait menertibkan motor dan mobil yang parkir di pedestrian. Sayangnya tidak ditanggapi serius instansi terkait. "Nggak tahu harus seperti apa lagi kita memohon agar motor dan mobil tidak memanfaatkan pedestrian," ungkapnya. O amh |
|