-->

Headlines

The Ecosoc News Monitor

21 July 2009

TENAGA KERJA TKW Hasilkan Devisa 6,4 Miliar Dollar AS

http://koran.kompas.com/read/xml/2009/07/18/05024498/tkw.hasilkan.devisa.64.miliar.dollar.as


TENAGA KERJA
TKW Hasilkan Devisa 6,4 Miliar Dollar AS

Sabtu, 18 Juli 2009 | 05:02 WIB

SINGAPURA, KOMPAS - Tenaga kerja wanita Indonesia di luar negeri tahun lalu mendulang devisa sebesar 6,4 miliar dollar AS atau sekitar Rp 64 triliun.

Tahun ini diharapkan bisa mencapai 7,5 miliar dollar AS. Di Singapura, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) selain memberi perlindungan juga memberi kesempatan kalangan TKW untuk belajar.

Satu di antara mereka, Sumarni, kini bahkan sedang menempuh program pascasarjana.

Demikian disampaikan Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia di Luar Negeri Departemen Luar Negeri Teguh Wardoyo serta Duta Besar Indonesia untuk Singapura Wardhana, Jumat (17/7) di KBRI Singapura.

 

Teguh mengakui, meski telah menjadi pahlawan devisa bagi negara, tingkat perlindungan negara terhadap mereka masih rendah karena alasan alokasi anggaran operasional yang jauh dari memadai.

 

"Saat ini, Deplu hanya mendapat alokasi dana untuk perlindungan TKI sebesar Rp 5 miliar-Rp 8 miliar setahun. Padahal, untuk menyelesaikan kasus deportasi TKI di Malaysia, kasus TKI dan WNI umrah yang dideportasi di Arab Saudi, serta biaya penampungan 12.000 TKI saja biayanya sekitar Rp 5 triliun setahun," kata Teguh.

 

Dia menambahkan, jumlah TKW yang mengalami penganiayaan berat, perkosaan, dan pelecehan seksual sebesar 0,01 persen dari total TKW. Negara tujuan TKW yang paling berbahaya berdasarkan peringkat adalah Malaysia, Arab Saudi, Kuwait, dan Yordania. Adapun negara tujuan TKW paling aman dan menguntungkan adalah Singapura, Hongkong, dan Taiwan.

"Kami tidak berhak melarang karena itu wewenang Departemen Tenaga Kerja. Kami hanya bisa mengingatkan dan sudah kami sampaikan berulang kali mengenai sejumlah negara yang berbahaya bagi nasib TKW kita tadi," ujar Teguh.

 

Wardana mengakui, nasib TKW di Singapura, Taiwan, dan Hongkong jauh lebih baik daripada TKW lainnya. Di Singapura, TKW bisa bekerja sambil belajar. "Kefasihan Bahasa Inggris-nya tidak kalah dengan artis Cinta Laura," tuturnya. (WIN)