-->

Headlines

The Ecosoc News Monitor

07 August 2009

Dinilai Pilih Kasih, 2 Pedagang Cekcok

http://www.beritakota.co.id/berita/kota/11756-dinilai-pilih-kasih-2-pedagang-cekcok.html


Dinilai Pilih Kasih, 2 Pedagang Cekcok
Jum'at, 07 Agustus 2009 02:10
PEMBONGKARAN pedagang kakilima (PKL) di sepanjang Jl Raya Sunter Jaya, Tanjungpriok, Jakarta Utara dilanjutkan. Setelah Rabu (6/8) lalu aparat membongkar ratusan lapak pedagang, Kamis (7/8) kemarin meratakan belasan bangunan semipermanen. Di antaranya tempat pencucian motor, warung makan, dan warung rokok.

Penertiban yang berlangsung pukul 09.00 berlangsung tertib. Tapi, dua pemilik lapak sempat terlibat cekcok ketika petugas urung membongkar bangunan permanen yang dijadikan toko alat tulis kantor (ATK) atas permintaan pemiliknya bernama Robi. Barkah, pemilik lapak dari bambu yang telah dibongkar pun keki.

Dia meminta petugas membongkar toko tersebut. Permintaan itu membuat keduanya adu mulut. Untung tidak berlangsung lama karena petugas memberikan pengarahan kepada mereka. Bangunan tadi pun diberikan kelonggaran kepada pemilik untuk membongkar sendiri.

Robi (35) mengaku bukan menolak ditertibkan, namun hanya meminta petugas memberikan toleransi satu dua hari untuk melakukan pembongkaran sendiri, supaya bahan bekas bangunan bisa dimanfaatkan kembali.

"Kalau dibongkar petugas kami khawatir material tidak ada yang tersisa, rusak semuanya. Karenanya kami meminta petugas memberi waktu satu atau dua hari ini kepada kami untuk membongkar sendiri. Kalau petugas tidak bersedia silakan saja bongkar, tapi dengan catatan pembongkaran harus adil, jangan sampai dalam kurun waktu satu atau dua bulan ke depan lahan ini kembali diisi PKL," tukas dia.

Barkah sendiri ketika bertengkar meminta petugas tak pilih kasih. Semua bangunan harus diratakan termasuk milik Robi seperti lapak miliknya. Menurut dia, tidak ada alasan bagi petugas menunda atau membatalkan pembongkaran toko milik Robi itu.

Wakil Camat Tanjungpriok Hariyanto mengatakan jumlah lapak yang dibongkar di sepanjang jalan itu lebih dari sekitar 200.

PKL yang bertebaran di sejumlah ruas jalan Ibukota memang terus diburu aparat. Pedagang liar Pasar Pesing Koneng, Jakarta Barat adalah salah satu sasaran dari rencana itu.

Menurut Walikota Jakarta Barat Djoko Ramadhan, PKL yang menggelar dagang di sepanjang Jl Pasar Pesing membuat arus lalu lintas sering macet, khususnya pagi dan sore hari. Sampah pedagang pun membuat wilayah menjadi jorok, bahkan ditengarai banyak yang dibuang ke Kali Angke karena pedagang persis di sisi kali. "Sebetulnya pedagang itu telah sering kami tertibkan. Tapi mereka kembali menggelar dagangannya," ujarnya, Kamis (6/8).

Lurah Kedoya Utara Abdullah mengaku telah ditugaskan mendata pedagang, termasuk bangunan di sepanjang bantaran Kali Angke. O dra/oan