http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2009/08/29/35365
30 Agustus 2009 | 07:56 wib | Nasional Kaltim Berhasil Atasi Kemiskinan Samarinda, CyberNews. Jumlah warga miskin di Provinsi Kaltim pada 2009 turun sebanyak 47.220 jiwa, hal itu menandakan bahwa keberhasilan program pengentasan kemiskinan serta meningkatkan kesejahteraan oleh pemerintah daerah setempat.
"Kondisi ini patut kita syukuri dan banggakan karena menandakan program pengentasan kemiskinan serta upaya meningkatkan kesejahteraan berhasil, mengingat kini sebenarnya kita juga menghadapi masalah krisis ekonomi global," kata politisi Kaltim, Masitah Assegaf yang juga calon Anggota DPRD Kaltim yang akan dilantik pada 31 Agustus 2009 di Samarinda, Sabtu.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim menunjukan bahwa jumlah penduduk miskin atau masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pada Maret 2008 sebanyak 286.440 ribu jiwa, kemudian Maret 2009 menjadi 239.220 jiwa, atau terjadi penurunan sebesar 7,73 persen ketimbang Maret 2008.
"Beberapa waktu lalu, dunia mengalami krisis ekonomi global. Bahkan hingga saat ini di sejumlah negara dampaknya masih terasa. Namun di Kaltim jumlah warga miskin justru turun, tentu saja ini sangat menggembirakan," katanya.
Dari adanya penuruanan warga miskin itu pula, lanjutnya, maka hal itu merupakan gambaran bahwa Kaltim tidak terpengaruh dengan krisis ekonomi global yang disebakab terpuruknya perekoniomia di Amerika Serikat yang mulai terasa sejak 2008 lalu.
Berdasarkan data BPS Kaltim menunjukan bahwa penurunan angka kemiskinan itu terjadi merata di setiap daerah, baik di wilayah perkotaan atau pedesaan. Selama periode Maret 2008 hingga Maret 2009, penduduk miskin di perkotaan berkurang 33.290 orang dan di pedasaan berkurang sebanyak 13.920 orang.
Namun, penduduk miskin di pedesaan masih menempati peringkat teratas, sama dengan tahun sebelumnya. Pada Maret 2008 jumlah warga miskin di perkotaan sebanyak 110.360 orang, sementara di pedesaan sebanyak 176.080 orang, atau terjadi penurunan sebesar 5,89 persen untuk perkotaan dan turun 15,47 persen untuk pedesaan ketimbang Maret 2007.
Kemudian pada Maret 2009 jumlah warga miskin di perkotaan turun menjadi 77.060 orang, sementara di pedesaan sebanyak 162,16 orang, atau turun sebesar 4 persen untuk perkotaan dan 13,86 persen untuk pedesaan jika dibandingkan dengan Maret 2008.
"Meski warga miskin turun, namun kita tidak boleh lantas merasa puas, kita harus tetap bekerja sama dengan pemerintah untuk berunding dan mencari solusi terbaik bagiamana cara membebaskan warga dari kemiskinan," katanya.
Menurutnya banyak cara yang bisa ditempuh untuk menekan angka kemiskinan, di antaranya yakni, dengan membangun sektor petanian dalam arti luas karena di kaltim masih banyak lahan yang bisa dimanfaatkan untuk pencetakan sawah, perkebunan, peternakan, perikanan dan lainnya.
Pada umumnya, katanya melanjutkan bahwa kemiskinan terjadi karena warga tersebut tidak memiliki lapangan pekerjaan.
Berdasarkan hal itulah maka pemerintah harus menciptakan lapangan kerja baru. Tujuannya jelas, yakni agar para pengangguran bisa bekerja yang pada akhirnya mampu menghilangkan kemiskinan.
"Cara lain yang bisa ditempuh untuk menekan kemiskinan adalah dengan meberikan pendidikan atau pelatihan keterampilan bagi mereka yang tidak memiliki skill. Selain itu, para pedagang kecil harus mendapat jaminan permodalan untuk meningkatkan usahanya," demikian Masita Assegaf. ( Ant / CN13 )
|