JAKARTA, BK Para sopir angkutan kota (angkot) maupun bus di kawasan Pasarminggu, Jakarta Selatan tidak tertib.. Mereka enggan masuk terminal hingga tempat transit penumpang itu kehilangan fungsi. Ulah para awak angkutan umum itu dikeluhkan G Simatupang, Kepala Terminal Pasarminggu. "Banyak angkot dan bus hanya sekadar melintasi terminal, mereka biasanya langsung memutar di pertigaan Pasarminggu, dekat Robinson untuk mencari penumpang. Bus yang masih suka ngetem hanya jurusan Bogor-Pasarminggu dan Damri," ujar Simatupang.
Menurut dia, pihaknya sudah menerjunkan aparat Dinas Perhubungan menjaga wilayah rawan sebagai tempat ngetem, seperti pertigaan Pasarminggu, pintu masuk terminal, dan ruas Jl Ragunan (setelah Ramayana). "Para penumpang memang malas naik dari terminal, begitu selesai belanja dari pasar mereka langsung naik angkot yang kebetulan lewat di Jl Ragunan," tambahnya.
Para sopir umumnya berdalih tidak mengetem di dalam terminal karena sulit mendapat penumpang. "Saya nggak pernah ngetem, karena penumpang biasanya nunggu di dekat pasar," ujar Hendrik, sopir Miniarta jurusan Depok-Pasarminggu.
Tragisnya, sejak under pass Pasarminggu dibangun jumlah angkutan yang tidak masuk ke terminal makin meningkat. "Kami sudah melakukan berbagai upaya, salah satunya menegur sopir yang memutar seenaknya dan tidak mau masuk terminal," terang Simatupang. Sayangnya tidak membuat para sopir sadar.
Simatupang mengharapkan kesadaran penumpang dan sopir untuk menggunakan terminal. "Para penumpang diharapkan menunggu kendaraan di terminal," harapnya. O pkl-p
|