RIBUAN RUMAH TERBAKAR
JAKARTA, BK Api kembali meradang hebat di Jakarta. Kali ini, si jago merah mengamuk di kawasan pemukiman padat di Jl Tanjung Wangi, Penjaringan, Jakarta Utara. Dalam peristiwa kebakaran yang terjadi Minggu (27/9) siang itu, ribuan unit rumah di 10 RT di RW 12 dan RW 11, ludes dilalap api.
BK/EKO SISWONO ASAP: Kepulan asap masih terlihat di antara reruntuhan ratusan bangunan yang terbakar di Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (27/9).
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun, sejumlah warga yang mengalami luka ringan, dirujuk ke RS Atmajaya untuk menjalani perawatan. Sedangkan jumlah kerugian diperkirakan mencapai miliaran rupiah.
Peristiwa kebakaran itu menyulut kepanikan luar biasa di kalangan warga. Mereka langsung sibuk menyelamatkan barang-barang berharga dari rumah masing-masing begitu mengetahui ada kebakaran di lingkungan pemukimannya. Menurut keterangan, kobaran api pertama kali terlihat di kontrakan milik Iwan di RT 004/012, sekitar pukul 11.50.
Diduga kuat api yang membakar kontrakan itu dipicu korsleting listrik. Karena si pengontrak tak bisa menguasai keadaan, api menjalar hebat membakar seluruh isi rumah. Warga sekitar yang melihat kejadian itu mencoba memadamkan api dengan alat sederhana, namun sia-sia karena angin bertiup kencang. Api pun dengan mudah merembet dan membakar rumah warga lainnya.
Jamudin (47), salah seorang korban mengatakan, saat api mulai membesar dirinya tengah berada di depan rumahnya bersama beberapa temannya. Kepulan asap yang tiba-tiba muncul diiringi kobaran api di kontrakan milik Iwan membuat mereka kaget. Karena kontrakan Iwan tak berapa jauh dari rumahnya, Jamudin bersama rekan-rekannya berupaya memdamkan api dengan alat sederhana. Namun tidak membuahkan hasil, karena api sudah merembet ke rumah di sampingnya. "Saya sangat kaget melihat kepulan asap tebal disertai api yang sudah membesar. Namun, kami tak kuasa memadamkannya. Untung petugas pemadam kebakaran langsung datang sehingga api tidak menjalar ke Rusun Mawar yang hanya dibatasi dengan pagar. Tapi api menghanguskan seluruh rumah di RT 001/012, 003/012, 004/012, 005/012, 006/012, 007/012, dan beberapa RT di RW 011," ujarnya lirih.
Dia mengatakan, peristiwa serupa sudah kali ketiga terjadi pada momen yang hampir serupa. Di antaranya pada 1984 kebakaran terjadi pada Hari Raya Idul Fitri, 1996 pada Idul Adha (Lebaran Haji), dan 2009 ini sepekan setelah Idul Fitri.
Lurah Penjaringan Ali Mudasir di sela-sela peristiwa kebakaran kepada wartawan mengatakan, berdasarkan data sementara, kebakaran hebat ini sedikitnya menghanguskan 1.158 rumah yang dihuni 1.446 KK atau 5.761 orang. Dalam peristiwa ini, kata dia, delapan warga mengalami luka ringan, tiga di antaranya dirujuk ke RS Atmajaya.
"Saya tidak tahu pasti kalau di sini sudah kali ketiga tertimpa musibah kebakaran, karena saya masih baru menjadi lurah. Namun dari peristiwa ini pihak kami sudah membuka posko kesehatan dan dapur umum untuk para korban," tandasnya.
Selama kebakaran berlangsung, pintu masuk Tol Jembatan Tiga ditutup untuk sementara, karena dipakai petugas pemadam kebakaran untuk memadamkan api. Armada pemadam yang diturunkan ada sekitar 35 unit dari sejumlah kawasan di Jakarta.
Sementara itu, sebuah komplek klub kebugaran sekaligus Restoran American Club Jakarta di Jl Brawijaya IV No 20, Kebayoranbaru, Jakarta Selatan nyaris ludes dilalap api sekitar pukul 12.00 kemarin. Sebanyak 10 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api. Kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah, karena beberapa peralatan di pusat kebugaran dan restoran itu ikut terbakar.
Kepanikan terasa karena saat kejadian para ekspatriat tengah memenuhi gedung itu untuk berolahraga. "Para warga asing itu berhamburan keluar dan segera mengeluarkan mobil mereka ke Jalan Brawijaya. Ditambah puluhan mobil pemadam dan warga berkerumun membuat jalan itu menjadi macet ," ujar Setiadi, warga Rawa Barat.
Kebakaran yang diduga dipicu korsleting listrik di sebuah gardu listrik di komplek itu berhasil dikuasai satu jam kemudian.
Menurut Kasudin Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Jakarta Selatan Subejo, tak berapa lama kemudian, sekitar pk 13.00, api kembali mengamuk di Kelurahan Rawajati, Kalibata, Jakarta Selatan. Kebakaran ini menghanguskan puluhan rumah semipermanen milik pemulung. Sejauh ini belum jelas penyebabnya, sebagian warga mengatakan karena puntung rokok, sebagian lagi mengatakan karena korsleting listrik. "Sebanyak 10 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kebakaran ini," pungkas Subejo. O dra/brn
|