-->

Headlines

The Ecosoc News Monitor

14 September 2009

Balikpapan Alokasikan Rp 300 Juta Tanggulangi Gelandangan

http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa/2009/09/06/brk,20090906-196468,id.html

Balikpapan Alokasikan Rp 300 Juta Tanggulangi Gelandangan

Minggu, 06 September 2009 | 08:47 WIB

TEMPO Interaktif, Balikpapan - Pemerintah Kota Balikpapan mengalokasikan anggaran Rp 300 juta untuk penanggulangan gelandangan, pengemis, dan anak telantar. Permasalahan gepeng (gelandangan dan pengemis) ini dirasakan makin meningkat setiap tahunnya.

"Sudah dialokasikan dalam APBD Balikpapan," kata Kabid Sosial Dinas Tenaga Kerja Dan Sosial Balikpapan, I Ketut Rana, Minggu (6/9).

Ketut mengatakan anggaran tersebut dipergunakan untuk penanganan permasalahan gepeng dan anak terlantar, di antaranya melalui program pelatihan ketrampilan hingga pemulangan para gepeng dan anak terlantar ke daerah asal. "Pemulangan bila mereka bukan warga Balikpapan," ungkapnya.

Jumlah pengemis di Balikpapan meningkat drastis hingga lima kali lipat, menjadi 167 dari sebelumnya hanya 30 orang. Uniknya, peningkatan hanya terjadi pada bulan Ramadan. "Mereka ini para pendatang semua," kata Ketut.

Sebagian anggaran Rp 300 juta, kata Ketut, untuk memulangkan para pengemis yang tertangkap razia Satuan Polisi Pamong Praja Balikpapan. Pemkot Balikpapan membelikan tiket kapal laut dengan tujuan daerah asal mereka masing-masing.

Sesuai data kantornya, Ketut mengatakan jumlah gepeng asli warga Balikpapan hanya 30 jiwa. Adapun temuan 137 gepeng baru Balikpapan, menurutnya, para pengemis musiman yang datang dari Jawa dan Sulawesi.

Saat ini para gepeng gadungan mempergunakan modus baru dengan meminta sumbangan langsung ke pemukiman masyarakat. Mereka dengan berkedok agama meminta sumbangan pembangunan masjid dan musala.

Kepada warga Balikpapan, Ketut mengimbau agar tidak bersedekah pada para gepeng gadungan ini. Warga diminta menyalurkan zakat dan infaknya ke lembaga resmi yang sudah ditunjuk pemerintah.

Dari pantauan Tempo, Balikpapan pada hari-hari biasa terbilang bebas dari gangguan gepeng. Namun, lain halnnya saat menjelang Lebaran, di mana gepeng gampang ditemui di jembatan penyeberangan, masjid, pemakaman dan pasar-pasar.

SG WIBISONO