http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa/2009/09/11/brk,20090911-197405,id.htmlDuh, di Mana-mana Ada Gembel dan PengemisJum'at, 11 September 2009 | 07:54 WIB TEMPO Interaktif, Bengkulu - Tak cuma di Jakarta menjamurnya pememinta-minta. Menjelang Lebaran, hampir setiap kota muncul pengemis dan gembel. Mereka, sebagian ada yang tidak punya latar belakang peminta, belakangan ikut menadahkan tangan. Di Bengkulu, sebanyak 16 gembel dan pengemis terjaring razia aparat dinas sosial bersama Satuan Polisi Pamong Praja dan Kepolisian Resor Kota Bengkulu. Mereka ditangkapi simpang Jalan Suprapto, Padang Harapan, dan Jalan Skip, kawsan tengah kota. Menurut dia,. "Apalagi di bulan puasa," ujarnya. Mereka yang terjaring, jika masih anak-anak dikembalikan kepada orang tua. "Apabila tak punya tempat tinggal kami bawa di rumah penampungan." Seorang pengemis bernama Herina, 35 tahun, mengaku sudah sembilan tahun mengemis di Bengkulu. Ia merantau dari Sumatera Selatan dan tinggal di belakang toko pakaian di Jalan Suprapto. Tinggal bersama dua orang anak asuhnya dari hasil mengemis. Saban hari belaskasihan yang ia terima Rp 5.000 sampai 20 ribu. Darius, warga Kota Bengkulu, menyambut baik razia Dinas Sosial Provinsi Bengkulu, "Para gembel dan pengemis ini memang mengganggu pengguna jalan, terutama yang suka melakukan pemerasan," ujarnya. Ia berharap Dinas Sosial tidak sekedar menangkapi. "Mereka harus dicarikan kegiatan atau pekerjaan agar tidak lagi kembali menjadi pengemis atau gembel." HARRI PRATAMA ADITYA |
14 September 2009
Duh, di Mana-mana Ada Gembel dan Pengemis
Diunggah oleh The Institute for Ecosoc Rights di Monday, September 14, 2009