-->

Headlines

The Ecosoc News Monitor

14 September 2009

Pengemis dari Luar Kota Masuki Solo

http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2009/09/11/36227

11 September 2009 | 21:26 wib | Daerah

Pengemis dari Luar Kota Masuki Solo

Solo, CyberNews. Dua pekan menjelang Hari Raya Idul Fitri 2009, pengemis dari luar daerah mulai memasuki Kota Solo. Hasil razia pengemis gelandangan dan orang terlantar (PGOT) yang dilakukan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi  (Dinsonakertrans), Kamis (10/9) lalu, tercatat tiga orang pengemis asal Karanganyar, Sukoharjo dan Banjarnegara yang terjaring.

Beberapa hari sebelumnya petugas Linmas dari Kelurahan Setabelan, Banjarsari juga berhasil menjaring dua orang asal Purwokerto dan Madiun yang ketahuan mengemis. Keberadaan PGOT di Setabelan ini dinilai meresahkan warga sehingga pemerintah kelurahan setempat perlu meminta bantuan Dinsonakertrans dan Satpol PP untuk membina mereka.

Kasi Rehabilitasi Sosial, Dinsonakertrans Suryanto yang ditemui di kantornya, Jumat (11/9) membenarkan hal tersebut. Ia mengatakan, jumlah pengemis yang terkena razia memang kecil. Namun demikian, kondisi itu seperti fenomena gunun es. "Jumlah pengemis yang terazia memang kecil, namun jumlah sebenarnya banyak. Para pengemis ini memang lihai menghindari petugas yang menggelar razia," paparnya.

Seperti operasi pengemis yang digelar intansi terkait di Setabelan lanjutnya, di sana ada 13 orang yang terjaring. Mereka tidak memiliki identitas resmi dan hidup menggelandang serta meminta-minta. Tetapi dari hasil identifikasi petugas, 5 pengemis berkelamin laki-laki dan 7 perempuan itu ada yang berasal dari Purwokerto,Madiun dan daerah di luar Kota Solo. "Ke-13 pengemis itu kerap mangkal di Jalan Sutan Syahrir".

Suryanto menambahkan, instansinya bertekad untuk terus melakukan razia-razia, sehingga Solo terbebas dari PGOT. Ia juga  meminta kepada stakeholder seperti perangkat pemerintahan terkecil dari RT,RW,lurah hingga camat ikut memerangi PGOT di wilayahnya masing-masing.

( Widodo Prasetyo / CN08 )