-->

Headlines

The Ecosoc News Monitor

14 September 2009

Pengentasan Kemiskinan Indonesia Hingga 12,5 Persen

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2009/09/06/06453961/Pengentasan.Kemiskinan.Indonesia.Hingga.12.5.Persen

Pengentasan Kemiskinan Indonesia Hingga 12,5 Persen
Ilustrasi: Alex Noerdin menambahkan, para siswa yang lolos seleksi tidak cuma pintar, tetapi miskin. Mereka harus punya jiwa kepemimpinan, karena mereka adalah calon pemimpin, yang akan memimpin Sumsel 10 tahun ke depan. Alex Noerdin memastikan seleksi berlangsung dengan transparan dan tidak ada yang bisa mengintervensi, termasuk gubernur.
Minggu, 6 September 2009 | 06:45 WIB

DENPASAR, KOMPAS.com - Penanggulangan kemiskinan di Indonesia diharapkan mencapai 12,5 persen dalam tahun 2009, lebih tinggi dari sasaran rencana pembangunan jangka menengah yang ditetapkan sebesar 8,2 persen.  "Selain itu juga mengurangi pengangguran tujuh persen dari sasaran semula 5,1 persen," kata Soepeno Sahid dari Kantor Kementerian Meko Kesra serangkaian sosialisasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri di Denpasar, Minggu (6/9).
     
Ia mengatakan, dengan demikian penduduk miskin di Indonesia berkurang 2,43 juta orang menjadi 32,53 juta orang atau 14,15 persen pada bulan Februari 2009. Berkurangnya masyarakat miskin tersebut dibandingkan dengan  kondisi pada Februari 2008 yang tercatat 34,96 juta jiwa atau 15,42 persen.
     
Demikian pula pengangguran dapat ditekan dari 9,43 juta orang pada Februari 2008 atau 8,46 persen menjadi 9,26 juta jiwa (8,14 persen) pada Februari 2009. Soepeno Sahid mengaku, berbagai permasalahan dihadapi dalam menanggulangi kemiskinan dan memperluas kesempatan kerja.
     
Permasalahan tersebut antara lain lemahnya koordinasi dalam bidang pendataan, pendanaan dan kelembagaan. Selain itu lemahnya koordinasi antarprogram antarinstansi pusat dan daerah serta lemahnya integrasi program tahap perencanaan dan sinkronisasi program pada tahap pelaksanaan.
     
Belum maksimalnya kelembagaan di pemerintahan, dunia usaha dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) untuk menjalin kemitraan dalam menanggulangi masalah kemiskinan.   "Lewat koordinasi dan kerja sama antarsektor, baik di tingkat pusat maupun daerah diharapkan nantinya mampu membuahkan hasil dalam menanggulangi masalah kemiskinan dan memperluas kesempatan kerja," harap Soepeno Sahid.


Sumber : Antara