-->

Headlines

The Ecosoc News Monitor

14 September 2009

Pemerintah Mantapkan Tiga Jalur Strategis Tanggulangi Kemiskinan

http://beritasore.com/2009/09/05/pemerintah-mantapkan-tiga-jalur-strategis-tanggulangi-kemiskinan/

Pemerintah Mantapkan Tiga Jalur Strategis Tanggulangi Kemiskinan

Sab, Sep 5, 2009

Nasional

Denpasar ( Berita ) :  Pemerintah melakukan pendekatan  terpadu, terencana dan berkesinambungan dalam memantapkan tiga jalur strategis menanggulangi kemiskinan, kata seorang pejabat Departemen Komunikasi dan Informatika RI.

"Tiga jalur strategis pembangunan itu pelaksanaannya terus kami mantapkan," kata Direktur Jenderal Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi Depkominfo Freddy Tulung yang dibacakan oleh Direktur Kelembagaan Sosial Depkominfo Drs James Pardede di Denpasar, Bali, Sabtu [05/09] .

Pada kegiatan sosialisasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri yang diikuti berbagai instansi dan elemen masyarakat itu, ia mengatakan bahwa ketiga jalur strategis tersebut menyangkut pembangunan yang mendukung pertumbuhan, prolapangan kerja dan promasyarakat miskin.

Menurut dia, jika ketiga jalur strategis itu mendapat dukungan dari semua pihak, khususnya masyarakat secara luas, maka upaya pemerintah dalam menanggulangi kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja akan dapat dilakukan secara maksinal.

Dirjen Freddy Tulung menjelaskan bahwa Depkominfo sebagai salah satu tim pengendali PNPM Mandiri bidang sosialisasi dan komunikasi mengharapkan mampu menumbuhkan kesadaran dan tanggung jawab masyarakat dalam mengatasi masalah tersebut.

Adanya kebersamaan dan kemitraan antarseluruh komponen diharapkan mampu mewujudkan ketahanan sosial dan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat, kata dia.

Selain itu, kata dia, kebersamaan tersebut diyakini akan mampu menanggulangi adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) sebagai dampak dari terjadinya krisis perekonomian global.

Ia mengemukakan bahwa untuk PNPM Mandiri diharapkan juga mampu menggerakkan seluruh potensi yang ada di tengah masyarakat, sekaligus menyelesaikan permasalahan yang muncul dengan baik.

Karena itu, seluruh masyarakat hendaknya memberikan apresiasi positif terhadap pelaksanaan PNPM Mandiri dengan harapan mampu membangun dan mengembangkan kemampuan masyarakat di daerahnya masing-masing, harap Dirjen Freddy Tulung. ( ant )

Tantangan Berat Indonesia Menyangkut Kemiskinan

Dirjen Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi Depkominfo Freddy Tulung menegaskan, Indonesia menghadapi tantangan berat sejak terjadinya krisis ekonomi menyangkut pengentasan kemiskinan dan menanggulangi pengangguran.

"Masyarakat miskin akibat krisis ekonomi di Indonesia mencapai 49,50 juta orang atau 24,23 persen," kata Dirjen dalam sambutan tertulis yang dibacakan Direktur Kelembagaan Sosial Denpkominfo Drs James Pardede di Denpasar, Sabtu.

Pada kegiatan sosialisasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri yang melibatkan lintas instansi, LSM dan kalangan perguruan tinggi itu, Ia menyatakan, berkat berbagai upaya dan terobosan yang dilakukan oleh pemerintah, masyarakat miskin itu jumlahnya semakin berkurang.

Namun pada bulan Maret 2008, kata dia, masyarakat miskin itu masih mencapai 34,96 juta orang atau 15,42 persen. Sedangkan pengangguran pada Februari 2007 tercatat 10,55 juta orang, atau berkurang 1,2 juta dalam satu tahun.

Dirjen Freddy Tulung menjelaskan bahwa pemerintah mengalokasikan dana yang cukup untuk menanggulangi kemiskinan dan memperluas kesempatan kerja bagi masyarakat yang menganggur.

Meskipun demikian, kata dia, masih banyak program yang telah dicanangkan, namun belum memberikan pengaruh yang signifikan terhadap tuntutan masyarakat secara keseluruhan.

Dirjen Freddy Tulung mengakui, program penanggulangan kemiskinan selama ini dirasakan belum terkoordinasi dengan baik, bahkan terkesan berjalan sendiri-sendiri.

Semua itu memerlukan adanya koordinasi dan kerjasama yang baik lintas sektor, dengan harapan nantinya akan mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat sekaligus menekan angka kemiskinan dan jumlah pengangguran, harap Dirjen Freddy Tulung.

Kegiatan sosialisasi yang berlangsung selama satu hari tersebut menampilkan empat pembicara dari tingkat pusat dan daerah Bali serta melibatkan sekitar 80 peserta dari berbagai instansi dan elemen. ( ant )