http://regional.kompas.com/read/xml/2009/09/01/12545653/PKL.Minta.Satpol.PP.Dibubarkan
PKL Minta Satpol PP Dibubarkan Para PKL yang tergabung dalam Paguyuban Pedagang Mandiri Kecamatan Cicendo (PPMKC) menemui sembilan anggota DPRD Kota Bandung, Jabar, Selasa (1/9). Para pengunjuk rasa mengatakan, Satpol PP arogan dalam menertibkan PKL. Selasa, 1 September 2009 | 12:54 WIB Laporan wartawan KOMPAS Mohammad Hilmi Faiq
BANDUNG, KOMPAS.com - Sedikitnya 20 Pedagang Kaki Lima yang tergabung dalam Paguyuban Pedagang Mandiri Kecamatan Cicendo (PPMKC) berujuk rasa di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bandung, Selasa (1/9). Mereka menuntut agar Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung dibubarkan.
Para pengunjuk rasa tiba di DPRD Kota Bandung pukul 10.00. Mereka lantas berorasi dan menggelar poster. Selang 30 menit kemudian, pengunjuk rasa ditemui sembilan anggota DPRD Kota Bandung. Para pengunjuk rasa mengatakan, Satpol PP arogan dalam menertibkan PKL.
"Tidak pernah ada pemberitahuan atau peringatan. Gerobak yang ditinggal pemiliknya dianggap sampah dan diangkut begitu saja," ujar Supriyanto, salah satu pengunjuk rasa.
PKL lainnya, Rahmat Hidayat mengatakan, banyak Satpol PP yang sering meminta rokok, makan, dan minuman. "Hampir setiap hari ada pungli tapi pelakunya ganti ganti," ujarnya.
Mereka mendesak agar Satpol PP dibubarkan karena tidak bekerja secara profesional. Satpol PP hanya membuat warga resah.
Ketua sementara DPRD Kota Bandung Tomtom Dabbul Qomar mengatakan, akan menindaklanjuti aspirasi pengunjuk rasa. "Tapi bukan berati Satpol PP harus dibubarkan. Cukup oknumnya yang harus ditindak," ujarnya.
|
