Sehari, Empat Kebakaran di Jakbar

http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/09/15/04204162/Sehari..Empat.Kebakaran.di.Jakbar Sehari, Empat Kebakaran di Jakbar Selasa, 15 September 2009 | 04:20 WIB Jakarta, Kompas - Sebanyak empat peristiwa kebakaran terjadi di sejumlah lokasi permukiman dan industri di Jakarta Barat sepanjang hari Senin (14/9) siang hingga petang. Kebakaran pertama terjadi sekitar pukul 12.00 di kawasan Tanjung Duren, Kecamatan Grogol, Petamburan, di dua lokasi berbeda. Kebakaran melalap empat rumah mewah di Jalan Tanjung Duren Dalam IV RT 08 RW 03 Kelurahan Tanjung Duren Selatan di dekat Pasar Kopro. Kebakaran kedua melanda dua rumah sewaan dan sebuah rumah yang dijadikan budidaya sarang walet di Jalan Tanjung Duren Timur Dalam RT 04. Kebakaran berawal di dekat rumah Sarwani yang dijadikan kontrakan dua pintu. "Harta benda saya habis, Pak. Mana mau Lebaran," kata Nyonya Ningsih, seorang pengontrak. Asap membubung tinggi terlihat dari kejauhan. Gedung yang dijadikan budidaya sarang walet terbakar habis. Kemacetan pun terjadi di sekitar lokasi permukiman karena akses jalan yang sempit. Api dapat dipadamkan sekitar pukul 13.30. "Dugaan sementara, api diduga disebabkan hubungan pendek arus listrik," kata Kepala Suku Dinas Kebakaran Jakarta Barat Sudjadi yang dihubungi wartawan. Selepas tengah hari, terjadi kebakaran besar di daerah industri Kapuk, Kecamatan Cengkareng. "Api membakar habis sebuah pabrik mi. Saat ini sedang dalam proses pendinginan setelah api dikuasai sekitar pukul 15.00," kata Sudjadi. Pabrik yang terbakar beralamat di Jalan Berdikari II RT 02 RW 01, Kelurahan Kapuk. Lokasi tersebut berada di pusat kemacetan lalu lintas di Jalan Kapuk Raya dan Jalan Teluk Gong Raya. Daerah tersebut merupakan lintasan truk yang menuju arah tol bandara atau kawasan pusat perdagangan Glodok-Pancoran serta Sunda Kelapa. Kebakaran terakhir terjadi sekitar pukul 15.00 di rumah warga di permukiman padat di Jalan KH Nasir No 14 RT 09 RW 05, Kelurahan Srengseng, Kecamatan Kembangan. Api berhasil dikuasai sehingga tidak meluas ke rumah warga. (Ong)