-->

Headlines

The Ecosoc News Monitor

01 October 2009

1.399 Anak di DIY Kurang Gizi

http://news.okezone.com/read/2009/07/15/1/238969/1-399-anak-di-diy-kurang-gizi

1.399 Anak di DIY Kurang Gizi

Rabu, 15 Juli 2009 - 15:08 wib

BANTUL - Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X menegaskan sekira 1.399 anak di DIY mengalami kurang gizi. Selain itu, 137 desa di DIY juga rawan terhadap ketersediaan pangan.

"Sebagai solusi, Sultan meminta program desa mandiri pangan lebih digalakkan di semua kawasan," ujarnya saat acara Pencanangan Hari Pangan Sedunia ke-29 di Desa Trirenggo, Bantul, Yogyakarta, Rabu (15/7/2009).

Menurutnya pogram desa mandiri pangan ini merupakan program nasional sesuai dengan UU nomor 7 tahun 1996 tentang pemenuhan, distribusi, serta peningkatan gizi pangan di tingkat rumah tangga. Program itu akan berhasil bila ada usaha dari pemerintahaan beserta masyarakat untuk pengembangan berbagai sumber pangan lokal, program peningkatan ketersediaan pangan, serta memperlancar proses dialog untuk melahirkan pemikiran-pemikiran baru tentang pangan.

"Namun kendala yang kita hadapi dalam menyukseskan program ini adalah ketersediaan lahan pertanian yang setiap tahun mengalami penyusutan," katanya.

Di DIY, setiap tahunnya penyusutan lahan pertanian mencapai 62 hektare, di mana pada tahun 1990-an penyusutan lahan pernah mengalami titik tertinggi yang mencapai angka 84 hektare pertahun. Karena itu diharapkan, pemerintah daerah diharapkan kosisten dalam menjalankan program mempertahankan luas lahan pertanian yang sekarang ini ada.

"Solusinya pemanfaatan gedung dan lahan penjemuran milik KUD yang sekarang ini mangkrak sebagai solusi kurangnya gudang penyimpanan hasil panen," tandasnya.

Edy Suhariyanta, Kadis Pertanian dan Kehutanan Bantul menyatakan program peminjaman lahan dan gedung KUD akan mengalami kesulitan. "Hal ini dikarenakan kondisi sebagian besar KUD, terutama di Bantul sudah tidak layak pakai karena mengalami kerusakan parah," tuturnya.

Dalam studi lapangan, dari 17 KUD yang tersebar di semua kecamatan, kemungkinan hanya 2-3 KUD saja yang bisa dipergunakan sebagai gudang penyimpanan. Selebihnya tidak bisa dipergunakan lagi.

"Gudang KUD yang tidak lagi digunakan untuk penyimpanan dapat disewa oleh petani untuk stok hasil pertaniaannya dan kita siap untuk memfasilitasinya," pungkasnya. (Daru Waskita/Trijaya/mbs)