-->

Headlines

The Ecosoc News Monitor

02 October 2009

Delapan Pasangan Selingkuh Digerebek

http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2009/09/30/37262

30 September 2009 | 23:36 wib | Daerah

Delapan Pasangan Selingkuh Digerebek

Klaten, CyberNews. Delapan pasangan selingkuh, Rabu (30/9) digerebek di dua hotel berbeda oleh tim gabungan Satpol PP, Kodim dan Polres Klaten. Mereka diamankan petugas saat sedang berbuat mesum di hotel Sr dan Pr di dekat kawasan wisata Candi Prambanan. Mereka yang ditangkap selain berasal dari luar kota juga ada yang berprofesi perangkat desa.

"Saya benar-benar kapok. Tidak akan mau lagi diajak ke hotel," kata Tini, warga Desa Jimbung, Kecamatan Kalikotes, Rabu (30/9) saat dibawa petugas.

Razia dadakan itu digelar pukul 09.00 dengan menggunakan dua mobil. Tim mendatangi kedua hotel tersebut dan meminta semua tamu keluar. Sebab tidak mau, petugas mendatangi satu per satu ke kamarnya. Mereka yang tidak memiliki surat nikah diangkut ke Dinas Kesehatan, Pemkab.

Tini mengungkapkan razia itu benar-benar membuatnya kaget. Sebab dia tidak menyangka akan ditangkap petugas. Wanita paruh baya itu mengaku ada di hotel karena diajak pria idamannya. Ibu tiga anak itu mengatakan sebenarnya bukan pasangan selingkuh sebab sama-sama suka. Hanya saja baru dalam tahap pendekatan untuk menikah. Namun saat di hotel justru ditangkap. Dia mengaku trauma dan tidak akan mengulangi lagi.

Apalagi, mereka yang ditangkap akan diserahkan ke pengadilan untuk sidang tipiring. Delapan pasangan selingkuh yang diamankan tadi tampak ketakutan. Pasalnya petugas yang jengkel tidak hanya membina dan mendata saja tetapi akan menyerahkan ke proses hukum agar jera.

Diproses
Staf Bina Mitra Polres Klaten, Aiptu Suparjo mengatakan akan memilahkan mereka yang tertangkap. Sebab dari mereka ada yang  bermodus jual beli dengan pekerja seks komersial (PSK) dan hanya selingkuh biasa. "Nantinya akan kami pisahkan agar menjadi jera sebab sudah berkali-kali dibina terus saja ada," ujarnya.

Menurutnya, setelah dipisahkan modusnya, seluruh pelaku akan diserahkan ke polres. Ditahan atau tidak akan sepenuhnya diserahkan kebijakan pimpinan sambil menunggu persidangan tindak pidana ringan di PN.      

Kasi Ketertiban, Satpol PP Sudarmono menjelaskan operasi gabungan itu dilakukan untuk meminimalisasi berlangsungnya penyakit masyarakat. "Apalagi usai Ramadan sehingga Klaten harus bebas dari pekat," ungkapnya. Selain itu, mereka yang tertangkap diproses agar setidaknya ada rasa jera sehingga pelaku lain tidak akan mencoba-coba.

( Achmad Hussein / CN13 )