-->

Headlines

The Ecosoc News Monitor

06 October 2009

Di Surabaya, Reklame Liar Marak Bermunculan

http://www.surya.co.id/2009/10/06/di-surabaya-reklame-liar-marak-bermunculan.html

Di Surabaya, Reklame Liar Marak Bermunculan

Selasa, 6 Oktober 2009 | 13:12 WIB | Posts by: Sugeng Wibowo | Kategori: Berita Terkini, HotNews, Surabaya Raya | ShareThis

SURABAYA | SURYA Online - Reklame liar kini mulai marak kembali di sudut-sudut Kota Surabaya, Jawa Timur (Jatim), sehingga jika dibiarkan dikhawatirkan akan mengganggu keindahan dan kenyamanan kota.

Kepala Satpol PP Kota Surabaya, Arief Budiarto, di Surabaya, Selasa (6/10), menampik jika pihaknya tidak bekerja dalam menertibkan reklame bermasalah. Bahkan, saat ini pihaknya sedang gencar melakukan pembongkaran reklame liar.

"Kami banyak membongkar reklame bermasalah. Memang kebanyakan ukurannya tidak besar. Namun, yang besar juga banyak, tapi saya tidak ingat berapa banyak reklame yang sudah dibongkar," katanya.

Menurut Arief, pihaknya bertindak agresif dengan tidak menunggu surat perintah bongkar. Pasalnya, jika menunggu, tentu pihaknya tidak bisa bergerak cepat. Padahal, masyarakat menuntutnya segera menertibkan reklame bermasalah.

Banyaknya reklame yang diketahui melanggar Perda Nomor 8 Tahun 2006 yang direvisi tahun 2009 tentang reklame, seperti di Jalan Kertajaya banyak reklame yang saling tumpah tindih, bahkan materi reklame menjorok ke jalan.

Kondisi itu membuat kawasan di sana menjadi kumuh dan berbahaya bagi keselamatan masyarakat.

Selain itu, juga banyak reklame yang berada di atas gedung, hingga sekarang belum tersentuh pembongkaran. Padahal, reklame tersebut sudah tidak dipakai dan hanya ada kerangka yang sudah karatan sehingga rawan ambruk. Pemandangan ini bisa dilihat di Jalan Tunjungan, Jalan Kertajaya, atau Jalan Mayjen Sungkono.

Pelanggaran itu tidak saja dilakukan oleh reklame berukuran kecil, tetapi ukuran besar juga banyak dijumpai di kawasan Jalan Mayjen Sungkono, Jalan Gubeng, Jalan Sumatera, dan Jalan Pemuda. Reklame-reklame tersebut papan materinya masuk ke jalan.

Reklame yang berdiri di atas trotoar juga masih banyak, seperti terlihat di Jalan Prof Moestopo atau Jalan Gunungsari.

Untuk reklame dengan ukuran 30 meter persegi, masih ada yang menggunakan tiang satu kaki dan ini bisa ditemui di Jalan Bubutan dan Jalan Raden Saleh. Padahal, reklame sebesar itu seharusnya memakai dua tiang supaya kuat menahan beban yang berat.

Saat disinggung soal reklame-reklame besar yang belum dibongkar meski bermasalah, Arief menyatakan, pihaknya tidak bisa serta-merta membongkar. Selama ada daftar bongkar, tentu pihaknya akan melakukan pembongkaran.

"Mungkin pekan depan kami akan membongkar reklame besar bermasalah di kawasan Bundaran Waru. Sedangkan yang lain menyusul," kata Arief.  ant