http://www.surya.co.id/2009/10/22/dituding-tak-becus-rsud-dr-soewandhie-banyak-hutang.htmlDituding Tak Becus, RSUD dr Soewandhie Banyak HutangKamis, 22 Oktober 2009 | 8:05 WIB | Posts by: jps | Kategori: Surabaya Raya | SURABAYA-SURYA- Komisi D Bidang Kesra dan Pendidikan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya menilai menajemen RSUD dr Soewandhie, tidak becus dalam embuat laporan keuangan, sehingga anggaran Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) belum cair. "Para tim medis dan dokternya mungkin kurang bisa memahami pedoman pelaksanaan Jamkesmas yang dikeluarkan Depkes," katanya Ketua Komisi D DPRD Surabaya, Baktiono, Rabu (21/10). "Seharusnya, Dinkes Surabaya memberikan persekot terlebih dahulu kepada rumah sakit pemerintah supaya bisa beroperasi, sehingga tidak terjadi utang seperti yang dilakukan oleh RSUD dr Soewandhie," katanya. Jika sudah berjalan, kata Baktiono, pihak RSUD dr Soewandhie bisa membuat laporan seperti yang sudah tertera dalam pedoman pelaksanaan dengan sistem paket pengobatan. Selain itu, klaim tersebut harus menyertakan bukti-bukti yang ada, sehingga Jamkesmas tersebut bisa dicairkan, seperti nama pasien, penyakit yang diderita dan paket yang digunakan. Menurut dia, kesalahan klaim yang diajukan oleh RSUD dr Soewandhie tersebut kemungkinan karena prosedur paket yang dilaporkan tidak sesuai. "Biasanya laporan pertama itu dijadikan acuan untuk klaim berikutnya. Sehingga klaim selanjutnya bisa cair," katanya. Makanya, Baktiono menyarankan Direktur RSUD dr Soewandhie dan bidang pelayanannya oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya diajak untuk berkonsultasi ke Depkes RI dalam pembuatan laporan klaim. Jika utang kepada pihak swasta ini terus terjadi karena alasan anggarannya tidak bisa cair, Baktiono menuding kalau kejadian tersebut ada permainan dengan pabrikan obat yang ada. Disamping itu, jika selama proses pengobatan terhadap pasien memegang kartu Jamkesmas ternyata pihak rumah sakit mengatakan kalau obat yang digunakan untuk pasien tersebut tidak ada di RSUD tersebut. Sementara itu, Direktur RSUD dr Soewandhie Lilian Anggreini menjelaskan, selama ini pelaporan klaim keuangan selalu terkendala dengan jenis konsep pelaporan yang dimiliki oleh Depkes RI. Untuk itu, kata Lilian, klaim anggaran Jamkesmas yang dilaporkan ke Depkes RI tidak cair. Hingga akhirnya pihak RSUD dr Soewandhie memutuskan untuk menghutang kepada pabrikan swasta dengan alasan supaya program jamkesmas tersebut tetap berjalan. Lilian mentarget dana jamkesmas Rp 2,4 miliar yang belum cair itu tidak lama lagi diselesaikan karena tinggal menyelesaikan poroses administrasi saja. Selain pasien jamkesmas, pelayanan juga tetap dibuka untuk pasien miskin pemegang SKM. Untuk ini RSUD dr Soewandhie mendapat dana Rp 9 miliar dari APBD Surabaya. "Kalau jumlah ini masih kurang kami akan mengajukan lagi. Pokoknya jangan takut masyarakat miskin tidak dilayani disini," katanya. uus |
23 October 2009
Dituding Tak Becus, RSUD dr Soewandhie Banyak Hutang
Diunggah oleh The Institute for Ecosoc Rights di Friday, October 23, 2009