JAKARTA, BK Menteri Kordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono membantah pihaknya akan menghapuskan program bantuan langsung tunai (BLT) bagi rakyat miskin yang selama ini telah dijalankan oleh pendahulunya. Menurut Agung, program itu tidak dihentikan, namun bantuan sosial yang dibagikan ke masyarakat itu masih akan dilihat sesuai perkembangan situasi dan kondisi yang ada. Rencananya, tambah Agung, program BLT akan dibawa ke dalam pembahasan pada pertemuan National Summit, di Jakarta, akhir Oktober nanti.
"Nanti dibicarakan secara terbuka, tapi dalam konsep tidak dihentikan. Pelaksanaannya melihat pada perkembangan, bukan berarti dikatakan di stop, karena kalau itu dilaksanakan masuk dalam cluster I," ucap Agung kepada wartawan di kantor Menko Kesra, Jakarta, Selasa (27/10). Agung menambahkan beberapa program pendahulunya juga akan dilanjutkan seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Beras Miskin (Raskin) dan Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
"Sekarang yang dilanjutkan itu PKH (Program Keluarga Harapan), Raskin yang juga dari Bulog sudah siap dan terakhir BOS (Bantuan Operasional Sekolah), kesemuanya itu merupakan cluster I yang sifatnya adalah pemberian," jelasnya.
Menurut mantan ketua DPR ini, kementerian yang ada di bawah Menko Kesra akan memprioritaskan program 100 hari Kabinet Indonesia Bersatu II pada program pemberantasan kemiskinan, kesempatan kerja, pendidikan, kesehatan, perubahan iklim dan keagamaan.
"Ini Rakor pertama kita, perlua adanya fungsi koordinasi antar kementerian dan upaya peningkatan kerja antar departemen serta menjadi pekerjaan rumah dari kabinet Indonesia bersatu jilid II, terutama dalam 100 hari kerja," tandas Agung. O dir |