-->

Headlines

The Ecosoc News Monitor

02 October 2009

Penertiban PKL Lumajang Ricuh & Diwarnai Adu Mulut

http://surabaya.detik.com/read/2009/10/01/171250/1213169/475/penertiban-pkl-lumajang-ricuh-diwarnai-adu-mulut

Kamis, 01/10/2009 17:12 WIB
Penertiban PKL Lumajang Ricuh & Diwarnai Adu Mulut
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Upaya Pemkab Lumajang menertibkan PKL dan memperindah kawasan Kota Pisang mendapat perlawanan. Bahkan penertiban yang dilakukan Satpol PP terhadap Pedagang Kaki Lima (PKL) yang mangkal di Alun-Alun Kota Lumajang berlangsung ricuh, Kamis (1/10/2009).

Insiden berawal saat 125 Satpol PP bersama polisi dan TNI menertibkan puluhan PKL yang menggelar dagangannya sekitar pukul 15.30 WIB. Saat itu adu mulut dan adu fisik pun tak terelakkan.

Salah seorang pedagang sepatu yang berusaha mempertahankan lapaknya diusir dan mendapat perlawanan petugas. Puluhan pedagang yang melihat berusaha membatu korban.

"Lo kenapa dibongkar. Lha Wong tempat relokasi belum disediakan oleh pemerintah," teriak Supardi di sela-sela protes terhadap petugas.

Adu fisik pun tak sempat terhindarkan, beberapa pria berpakaian preman membawa dan mengangkut lapak milik PKL ke sebuah truk. Polisi yang mengamankan lokasi melerai antara pedagang dengan pria tersebut.

"Pak jangan main kasar gini pak, bapak enak dapat gaji dari pemerintah. Kami harus jualan hingga malam hari untuk keluarga," teriak Supatmi salah satu pedagang perhiasan yang tidak mau ditertibkan.

Kericuhan dan perlawanan puluhan PKL membuat petugas mundir dan memilih mengalah. Para petugas membiarkan pedagang menggelar daganganya. Padahal sesuai kesepakatan PKL dan Bupati Lumajang per 1 Oktober 2009, pedagang harus pindah ke tempat relokasi sementara di barat Stadion Mahameru.

Sementara Kepala Satpol PP Pemkab Lumajang Drs. Kasi Pratondo tidak menampakkan batang hidungnya. PKL menyayangkan sikap aparat penegak Perda harus menyewa preman untuk penertiban.

(fat/fat)