Berdasarkan informasi yang dihimpun SCTV, Eko mencoba bunuh diri dengan menjerat lehernya dengan kain yang dililitkan pada bagian atas ruang tamu rumahnya Aksi nekat ini pertama kali diketahui ibunya, Rodianah, yang menemukan putranya dalam kondisi lemas.
Menurut Sohirin, ayah korban, Eko mengaku malu dipanggil ke ruang guru untuk ditagih uang sekolah. Saat itu banyak pengajar yang berkumpul. Sohirin mengakui hampir satu tahun ini belum membayar uang sekolah anaknya karena penghasilan sebagai kuli songgol (membawa barang-barang di pasar) hanya cukup untuk makan. Sohirin sudah beberapa kali mengajukan beasiswa kepada pihak sekolah. Namun, tak pernah mendapat tanggapan.
Kasus ini, menambah panjang deret siswa yang nekat menyudahi hidup, gara-gara tidak mampu melunasi biaya pendidikan. Kisah tragis serupa juga sempat menyedot perhatian Indonesia ketika, Heryanto, pelajar kelas enam SD di Garut, Jawa Barat, bunuh diri gara-gara belum membayar uang keterampilan sebesar Rp 2.500, September 2003. Kendati usaha bunuh diri itu gagal, Tim Dokter Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung memperkirakan, korban akan cacat mental untuk selamanya karena kerusakan sel otak secara permanen [baca: Karni: Hari Itu Heryanto Menangis].(MAK/Sugihartono)